Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,20% ke level 5.975 pada perdagangan Rabu (5/5).
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper menyebut bursa saham AS ditutup bercampur, setelah terjadi penjualan masal pada awal perdagangan. Penurunan ini disebabkan oleh ketakutan investor akan meningkatnya inflasi dalam negeri, sehingga mengakibatkan The Fed melakukan tapering dari stimulus moneter lebih cepat dari harapan.
"Selain itu, investor juga cemas akan kenaikan pajak yang akan diberlakukan beberapa bulan mendatang," ujarnya.
Adapun kekhawatiran, muncul setelah komentar dari Sekretaris Bendahara AS, Janet Yellen, yang mengatakan suku bunga sebaiknya meningkat dalam jangka waktu dekat untuk meredam ekonomi yang memanas.
Semenatara itu dari Asia, bursa Jepang dan China tercatat masih libur. Bursa Korea Selatan dibuka menguat. Tidak banyak katalis pergerakan untuk bursa Asia.
"IHSG diprediksi menguat, pergerakan masih dibayangi kasus Covid-19 serta rilis laporan keuangan kuartal I-2021. Investor juga akan mencermati data PDB Indonesia," ujarnya.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menuturkan, secara sentimen pergerakan IHSG hari ini cenderung terkonsolidasi di tengah liburnya pasar utama di Asia.
"Selain itu, itu investor akan menanti data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2021. Konsensus memperkirakan PDB Indonesia secara quater on quarter (QoQ) masih terkoreksi 1,04%," kata dia.