close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi saat ditanya wartawan terkait ketersediaan stok bawang putih di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (27/2/2020). Alinea.id/Nanda Aria.
icon caption
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi saat ditanya wartawan terkait ketersediaan stok bawang putih di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (27/2/2020). Alinea.id/Nanda Aria.
Bisnis
Kamis, 27 Februari 2020 13:11

Impor terhambat coronavirus, stok bawang putih hanya cukup sampai April

Ketersediaan bawang putih saat ini hanya sekitar 80.000 ton.
swipe

Kementerian Pertanian mengatakan stok bawang putih yang dimiliki Indonesia saat ini hanya cukup hingga April 2020. Hal ini karena pasokan bawang putih lewat impor terganggu akibat coronavirus.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi menyatakan ketersediaan bawang putih saat ini hanya sekitar 80.000 ton. Dengan estimasi kebutuhan konsumsi bawang putih sebesar 40.000 ton per bulan, maka stok hanya cukup untuk dua bulan.

"Berarti hanya aman sampai dua bulan yaitu Maret-April 2020," katanya di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (27/2).

Dia menjelaskan, untuk mengantisipasi jangka panjang coronavirus, pemerintah berencana mencari importir bawang putih dari negara selain China, salah satunya India.

"Kita coba negara lain, dari India. India kan juga punya bawang putih," ujarnya.

Untuk mengantisipasi kelangkaan bawang putih, ke depannya Kementan telah mengusulkan untuk mempercepat impor bawang putih sebesar 103.000 ton.

"Kita kemarin mengajukan 103,000 ton. Nanti itu untuk kebutuhan 2-3 bulan. Izin impornya belum keluar. Keluarnya 45 hari dari sekarang," ucapnya 

Dia pun menjelaskan, penyebab distribusi bawang putih terganggu karena adanya kekhawatiran kapal yang membawa bawang putih dari China terkontaminasi coronavirus. Selain itu, proses panen bawang putih di China juga terganggu, karena keterbatasan gerak warga akibat wabah pandemik tersebut.

"Bawang putih ini kenapa berpengaruh, jadi sebetulnya bukan bawang putihnya, yang panen siapa? Kalau dikapalkan, apa kapalnya tak tersentuh oleh yang kena penyakit? Sehingga ada kekhawatiran," ujarnya.

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan