close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Pixabay
icon caption
Ilustrasi. Pixabay
Bisnis
Senin, 05 Oktober 2020 15:02

Indofarma siap pasarkan obat Covid-19 seharga Rp1,3 juta

Obat ini akan diproduksi oleh Mylan Laboratories Limited, atas lisensi dari Gilead Sciences Inc, Foster City dan United States of America
swipe

PT Kimia Farma Tbk., PT Indofarma Tbk., dan Biofarma mengklaim telah mampu memproduksi obat untuk penanganan Covid-19, yaitu Desrem™ Remdesivir Inj 100mg dan favipiravir yang dapat dipergunakan untuk terapi Covid-19.

"Kalau harga remdesivir Rp 1,3 juta," kata corcom Biofarma, Iwan Setiawan dalam keterangan tertulis, Senin (5/10).

Obat ini diproduksi oleh Mylan Laboratories Limited, atas lisensi dari Gilead Sciences Inc, Foster City dan United States of America yang akan dipasarkan oleh PT Indofarma Tbk. 

"Produk yang kami pasarkan dalam waktu dekat adalah Desrem™ Remdesivir Inj 100mg, yang telah mendapatkan persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) di Indonesia dan telah disetujui oleh BPOM pada 30 September 2020," kata Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto.

Desrem™ Remdesivir Inj 100mg dipasarkan pekan depan, dan obat ini digunakan untuk penggunaan kepada pasien rawat inap Covid-19 dalam kondisi sedang-berat. 

"Kemudian untuk ketersediaan stok untuk bulan ini, sudah ada sebanyak 400.000 vial dengan harga yang tentunya terjangkau oleh masyarakat," tambahnya.

Selain itu, PT Indofarma Tbk mendukung upaya penekanan penyebaran Covid-19 di tanah air melalui berbagai jenis produk, antara lain Oseltamivir 75gr Caps yang merupakan antiviral unggulan yang telah menjadi rujukan sebagai protokol pengobatan Covid-19 di berbagai rumah sakit. 

Oseltamivir 75 gr Caps merupakan produk yang telah memiliki sertifikat tingkat kandungan dalam negeri senilai 40.06%, dan telah diproduksi oleh Indofarma dengan kapasitas produksi sebesar 4,9 juta kapsul perbulan.

Sementara Direktur Utama Kimia Farma, Verdi Budidarmo mengatakan, jenis obat favipiravir sudah dapat diproduksi sendiri oleh Kimia Farma, dan merupakan produk pertama di Indonesia yang dikembangkan sendiri oleh Badan Usaha Milik Negera (BUMN).

Kimia Farma dan anak usahanya PT Phapros Tbk, telah berhasil memproduksi juga beberapa obat untuk penanganan Covid-19 antara lain chloroquine, hydroxychloroquine, azithromycin, favipiravir, dexamethasone dan methylprednisolon.

"Obat tersebut telah mendapatkan Nomor Ijin Edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta akan didistribusikan ke seluruh layanan kesehatan sesuai dengan regulasi pemerintah," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/10).

Untuk diketahui Bio Farma sebagai induk Holding BUMN Farmasi, memiliki tugas untuk pengadaan vaksin Covid-19, yang merupakan hasil kolaborasi dengan Sinovac, dimana saat ini masih dalam tahap uji klinis di Bandung. 

Sampai dengan akhir September 2020, terdapat 1.319 relawan sudah mendapatkan suntikan pertama, 656 relawan sudah mendapatkan suntikan kedua, dan 244 relawan dalam tahap pengambilan darah pascasuntikan kedua. Hingga saat ini belum ada dilaporkan Kejadian 
Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat vaksin atau vaksinasi.

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan