close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud. Foto: twitter.com/PerekonomianRI
icon caption
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud. Foto: twitter.com/PerekonomianRI
Bisnis
Jumat, 28 Oktober 2022 19:33

Indonesia dan anggota G20 akan gelar Sustainable Vegetable Oils Conference

Konferensi internasional ini bertujuan untuk merumuskan strategi dan kebijakan dalam menghadapi tantangan global.
swipe

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) akan menyelenggarakan G20 Sustainable Vegetable Oils Conference (SVOC) pada 3 November 2022, di Bali.

Konferensi internasional ini bertujuan untuk merumuskan strategi dan kebijakan dalam menghadapi tantangan global, salah satunya dalam pengelolaan minyak nabati (vegetable oil) untuk memperkuat ketahanan pangan dan energi.  

Seperti diketahui, dukungan sinergi dan inisiatif negara-negara produsen dan eksportir minyak nabati merupakan hal yang penting di tengah tantangan global, di sektor energi yang tengah terjadi. Dukungan tersebut diperlukan untuk meminimalisir potensi lonjakan harga dan krisis pangan berkepanjangan. Bersamaan dengan momentum Presidensi G20 Indonesia tahun ini, Indonesia juga terlibat aktif untuk mendorong inisiatif global untuk menguatkan rantai pasok minyak nabati yang berkelanjutan.

“G20 SVOC menjadi momen penting untuk merumuskan acuan bagi komunikasi dan kerja sama dalam skala yang lebih luas dengan melibatkan multi stakeholder minyak nabati,” kata Deputi Bidang Koordinasi pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud dalam media briefing G20 SVOC, dikutip Jumat (28/10).

G20 SVOC nantinya bisa menjadi sarana kontribusi bagi Indonesia untuk mendorong pengembangan minyak nabati secara berkelanjutan, baik di tingkat domestik maupun tingkat global. Momentum tersebut juga menjadi aktualisasi peran Indonesia sebagai Presidensi G20 2022 untuk mendorong peran aktif negara-negara G20, dalam penyelesaian tantangan pengembangan minyak nabati dunia.

“G20 SVOC ini dapat menjadi stepping stone bagi Indonesia untuk terus terlibat dan berperan aktif dalam diskusi dan aksi global untuk penyelesaian berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi masyarakat dunia,” pungkas Musdhalifah.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal CPOPC Rizal Affandi Lukman mengungkapkan, di tengah disrupsi rantai pasokan minyak nabati akibat pandemi Covid-19 dan konflik Rusia dan Ukraina, nilai-nilai keberlanjutan minyak kelapa sawit membuatnya mampu terus menyuplai kebutuhan pangan dan energi global.

Fakta ini ditunjang oleh konsistensi permintaan pasar minyak nabati, termasuk dari negara-negara yang sedang berupaya membatasi impor minyak kelapa sawit, diimbangi oleh ketersediaan pasokan. Konferensi minyak nabati berkelanjutan G20 SVOC akan membuka kesempatan kerja sama dengan seluruh negara-negara produsen dan konsumen minyak nabati lainnya, dalam penyediaan minyak nabati berkelanjutan untuk dunia di tengah tantangan global perubahan iklim dan komitmen mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. 

img
Erlinda Puspita Wardani
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan