close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
ilustrasi/shutterstock.com
icon caption
ilustrasi/shutterstock.com
Bisnis
Jumat, 09 Maret 2018 20:01

Indonesia ancam perang dagang dengan Uni Eropa

Pemerintah berencana melakukan berbagai upaya menyelamatkan industri kelapa sawit dalam negeri.
swipe

Pemerintah berencana melakukan berbagai upaya menyelamatkan industri kelapa sawit dalam negeri. Salah satunya adalah bersiap mengadakan perlawan alias perang dagang terhadap produk Uni Eropa yang masuk ke Indonesia

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, berencana bertemu dengan Dubes Perancis untuk Indonesia. Pada kesempatan itu, Enggar menegaskan akan menyampaikan rencana menghentikan izin impor dairy product dari Uni Eropa . 

"Izin impor susu bubuk mereka itu di saya, saya akan bilang, tidak akan saya keluarkan. Kita diganggu sawitnya, saya akan ganggu juga winenya," imbuh Enggar. 

Uni Eropa berencana melarang penggunaan bidodiesel dari minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). Indonesa, sebagai negara salah satu dari eksportir terbesar CPO siap mengambil langkah menyelamatkan pangsa pasar ekspor CPO ke Eropa. 

Uni Eropa berencana melarang penggunaan CPO sebagai bahan baku biofuel, terhitung sejak 2021. Apabila rencana itu diterapkan, tentunya bisa memukul perkembangan industri CPO di Indonesia. 

Pernyataan Mendag nampaknya menegaskan apa yang telah dikatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada pembukaan Jakarta Food Security Summit di JCC. Pada kesempatan itu, Jusuf Kalla menyatakan kesiapannya melakukan perang dagang dengan Uni Eropa.  "Kalau CPO kita dimasalahkan, kita akan kurangi impor kedelai dan terigu," jelas JK.

Berdasarkan riset Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Indonesia menghadapi tekanan yang cukup besar dari negara Uni Eropa sejak 2015. Kendati begitu secara empiris tren ekspor CPO Indonesia ke Uni Eropa tetap meningkat.

Volume ekspor CPO Indonesia ke Uni Eropa hanya 4.233,13 ton pada 2015. Sementara hingga kuartal I 2017 telah mencapai 5.324,06 ton

Disisi lain ada upaya Uni Eropa untuk mendorong pertumbuhan minyak nabati domestik, khususnya rapeseed, sunflower oil, dan soybean oil. Parlmenen Eropa juga menghadapi tekanan yang cukup kuat dari petani rapeseed oil (RSO) dan sunflower oil di Uni Eropa, mengembalikan kedudukan kedua komoditas ini menjadi komoditas dominan dalam sumber minyak nabati di Eropa 

img
Cantika Adinda Putri Noveria
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan