close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim Indonesia akan maju berkat membangun ekosistem mobil listrik dan baterai EV. Foto BPMI Setpres
icon caption
Ilustrasi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim Indonesia akan maju berkat membangun ekosistem mobil listrik dan baterai EV. Foto BPMI Setpres
Bisnis
Rabu, 01 Februari 2023 08:43

Indonesia diklaim akan maju berkat ekosistem mobil listrik dan baterai EV

Namun, ada beberapa tantangan untuk membangun ekosistem tersebut.
swipe

Pemerintah ingin menciptakan ekosistem mobil listrik dan baterai kendaraan listrik agar negara lain ketergantungan. Langkah ini diklaim akan membuat Indonesia maju dan tak terjebak pada negara berpendapatan menengah (middle income trap).

"Kita ingin menyatukan, mengintegrasikan yang namanya seluruh kekayaan alam ini menjadi satu barang yang nanti dibutuhkan, yang namanya EV (electric vehicle) baterai, litium baterai," ucap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Peringatan HUT ke-8 dan Kopi Darat Nasional Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Jakarta, Selasa (31/1) malam.

"Di situ ada komponen dari nikel, tembaga, timah, bauksit, dan semuanya harus kita satukan, kita integrasikan sehingga muncul nanti yang namanya EV baterai. Dan babak selanjutnya, ekosistem yang lebih besar yang namanya mobil listrik, yang ke depan mau tidak mau semua negara akan mencari barang ini," tuturnya.

Jokowi mengakui, mengintegrasikan komponen-komponen baterai dan mobil listrik bukan perkara mudah meskipun Indonesia memiliki hampir semua bahan yang dibutuhkan. Sebab, ada tantangan untuk menyatukan berbagai bahan tambang yang lokasinya tersebar di berbagai wilayah.

"Yang sulit memang geografis negara kita. Nikel itu ada di Sulawesi yang banyak, ada di Maluku Utara. Tembaga ada di Papua, ada di Sumbawa, ini yang besar-besar. Bauksit itu ada di Kalimantan Barat dan ada di Kepulauan Riau, di Bintan. Timah ada di Bangka Belitung. Bagaimana mengintegrasikan ini? Ada smelter di sini, ada smelter di sana, disatukan menjadi barang yang namanya EV baterai dan yang namanya mobil listrik," tuturnya.

Tantangan berikutnya, gugatan Uni Eropa terhadap Indonesia karena menghentikan ekspor nikel dalam bentuk bahan mentah. Meskipun kalah dalam gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Jokowi menegaskan, pemerintah takkan mundur dan konsisten menyetop penjualan hasil tambang lainnya dalam bentuk bahan mentah ke luar negeri.

"Kalau kita digugat kemudian kita mundur, jangan berharap negara ini akan menjadi negara maju. Jangan berharap!" tegasnya, melansir situs web Sekretariat Kabinet (Setkab).

img
Gempita Surya
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan