Indonesia turut berpartisipasi dalam acara The 9th OIC Halal Expo yang diselenggarakan di Istanbul, Turki. Ajang ini merupakan pameran produk halal terbesar dunia yang berlangsung pada 24-27 November 2022.
Ini merupakan kali kedua Indonesia ikut serta dalam kegiatan yang merupakan buah kerja sama KBRI Ankara, KJRI Istanbul, dan Kementerian Perdagangan RI. Sebanyak 34 peserta yang terdiri dari pelaku usaha dan pemerintah daerah memamerkan produknya di area Paviliun Indonesia.
Produk andalan yang dipromosikan di Paviliun Indonesia antara lain fesyen muslim, makanan, produk pertanian/perkebunan, produk pembersih, produk packaging, obat-obatan herbal dan rempah. Selain itu, turut hadir LPPOM MUI sebagai badan regulator halal Indonesia serta BP Tanjung Pinang yang mempromosikan kawasan ekonomi khusus untuk industri halal di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
"Hubungan historis antara Turki dan Indonesia harus menjadi dasar peningkatan hubungan ekonomi yang masih belum optimal saat ini," kata Dubes RI untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal, dalam keterangannya di laman resmi Kementerian Luar Negeri, Senin (28/11).
Pada kegiatan tersebut juga diselenggarakan forum bisnis sebagai sarana bagi para produsen atau pelaku usaha untuk bertemu dan menjalin koneksi dengan asosiasi pengusaha Turki. Iqbal menyebut, pasar industri halal harus jadi perhatian agar para pelaku usaha dapat bersaing secara global.
"Sebagai negara muslim terbesar, Indonesia harus memanfaatkan industri halal sebagai ceruk pasar. Di Asia Tenggara misalnya, Indonesia masih tertinggal dari Thailand dan Malaysia dalam mengekspor produk halal ke dunia internasional dan ini menjadi tantangan bersama," ujar dia.
Iqbal menganalogikan produk Nutella sebagai contoh kerja sama Turki dan Indonesia. Disampaikan Iqbal, produk tersebut mengandung cokelat dan minyak sawit dari Indonesia sementara hazelnut berasal dari Turki.
“Kita butuh lebih banyak lagi “Nutella-Nutella" lainnya dimana Indonesia dan Turki adalah mitra yang saling melengkapi," katanya.
Partisipasi Indonesia dalam Halal Expo dan forum bisnis diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi para pelaku usaha untuk mengenal karakteristik pasar di Turki dan menghasilkan kesepakatan bisnis. Di samping itu, Perjanjian IT-CEPA (Indonesia-Turkiye Comperehensive Economic Partnership Agreement) juga diharapkan akan menjadi pendorong kerja sama ekonomi yang lebih strategis.
OIC Halal Expo dan World Halal Summit diselenggarakan oleh Islamic Centre for Development of Trade (ICDT) dan the Standards and Metrology Institute for Islamic Countries (SMIIC). Tahun ini, pameran mengambil tema “For a Sustainable Trade: Explore All the Aspects of the Growing Global Halal Industry", dalam konteks situasi pasca pandemi Covid-19 namun memasuki krisis pangan dan energi.
Adapun pemerintah Indonesia terus mendorong pengembangan global hub untuk pasar, industri dan ekosistem halal yang dicanangkan pada 2024. Terdapat lima strategi nasional pengembangan industri halal, meliputi pengembangan Global Halal Hub, regulasi dan riset, industrialisasi halal, strategi preferensi halal melalui sejumlah pendekatan, serta upgrade UMKM menjadi pemain global industri halal.