close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar. / Kementerian Perindustrian
icon caption
Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar. / Kementerian Perindustrian
Bisnis
Minggu, 14 April 2019 11:48

Indonesia Industrial Summit 2019 digelar 15-16 April

Indonesia Industrial Summit 2019 bakal dihadiri lebih dari 3.300 peserta.
swipe

Kementerian Perindustrian akan menggelar Indonesia Industrial Summit (IIS) 2019 pada 15-16 April 2019 di ICE BSD, Tangerang, Banten. Kegiatan ini mengusung tema "Implementasi Making Indonesia 4.0 Menuju Negara 10 Besar Ekonomi Dunia".

"Tahun lalu kami menyelenggarakan acara serupa untuk peluncuran peta jalan Making Indonesia yang diresmikan langsung oleh Bapak Presiden Joko Widodo. Saat itu menjadi momen penting dan bersejarah bagi Indonesia dalam kesiapan memasuki era industri 4.0," kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Alinea.id, Sabtu (13/4).

Haris menjelaskan, IIS 2019 bakal dihadiri lebih dari 3.300 peserta yang antara lain mewakili kementerian dan lembaga, kedutaan besar, pemerintah daerah, asosiasi dan pelaku industri, praktisi teknologi, serta alumni pendidikan vokasi dan diklat industri. 

Rencananya kegiatan dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Dalam IIS tahun ini akan diberikan penghargaan kepada para pelaku industri yang sudah ataupun sedang menuju era industri 4.0, yang penilaiannya menggunakan framework dari INDI 4.0. 

"INDI 4.0 merupakan sebuah indeks acuan yang digunakan oleh industri dan pemerintah untuk mengukur tingkat kesiapan menuju industri 4.0. Metode asesmen INDI 4.0 sebagai salah satu tahap implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0," papar Haris.

Sejak peluncurannya satu tahun lalu, Kemenperin melakukan berbagai langkah untuk mempercepat penerapan Making Indonesia 4.0 sebagai game changer pertumbuhan ekonomi nasional. 

"Dengan penerapan Making Indonesia 4.0, Indonesia berpeluang meningkatkan nilai tambah terhadap PDB nasional sebesar US$150 Miliar pada 2025. Selain itu, meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 1-2%," imbuhnya.

img
Khairisa Ferida
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan