PT lndonesia Infrastructure Finance (IIF) resmi mencatatkan Obligasi Berkelanjutan I lndonesia Infrastructure Finance Tahap I Tahun 2019 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (19/12).
Pada obligasi tahap pertama ini, IIF menawarkan obligasi dengan peringkat AAA yang diakreditasi oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) sebesar Rp1,5 triliun yang terbagi dalam tiga seri.
Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp965 miliar dan tingkat kupon 6,75% dengan tenor 370 hari. Seri B sebesar Rp372 miliar dengan suku bunga 7,75% dengan tenor 3 tahun dan Seri C dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp163 miliar dengan kupon sebesar 7,9% dan tenor 5 tahun.
Pada penerbitan ini, CGS-ClMB Sekuritas lndonesia, Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas Indonesia bertindak sebagai Joint Lead Underwriter (JLU).
Presiden Direktur IIF, Reynaldi Hermansjah mengatakan penerbitan obligasi ini merupakan penerbitan obligasi kedua yang diluncurkan IIF. Penerbitan pertama dilakukan pada tahun 2016.
IIF, lanjut Reynaldi, akan menggunakan dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini untuk keperluan ekspansi pembiayaan pembangunan proyek-proyek infrastruktur, sesuai dengan kegiatan usaha perseroan dan untuk keperluan refinancing.
"Sampai dengan Juni 2019, kontribusi sektor terbesar yang didanai IIF adalah sektor jalan tol, renewable energy, dan air,” kata Reynaldi di gedung BEI, Kamis (19/12).
Adapun hingga Juni 2019, IIF telah menyalurkan pendanaan pembangunan infrastruktur dengan net investment commitment lebih dari Rp10 triliun. Total biaya proyek mencapai lebih dari Rp150 triliun, di mana 80% kreditur llF merupakan pihak swasta.
Selain itu, ujar Reynaldi, dalam mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan, IIF selalu menerapkan prinsip Social and Environmental kepada kreditur sebagai bagian dari skema pembiayaan.