Indonesia menjajaki kerja sama pengembangan bisnis gas alam cair (liquid natural gas/LNG) dengan pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Jepang untuk ketahanan energi nasional masing-masing negara.
"Ada banyak kemungkinan kerja sama dalam forum pertemuan tiga negara kali ini, di antaranya pengembangan teknologi, dan perdagangan ekspor-impor LNG," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto di Jakarta, Selasa (5/3).
Dwi juga menjelaskan potensi pasar Indonesia untuk LNG masih terbuka lebar, sehingga banyak peluang bisnis yang akan digarap jika berinvestasi di Indonesia. Menurut dia, Indonesia memiliki tiga hal fokus utama terkait LNG, pertama mengembangkan sumber daya alam yang ada, dalam hal ini eksplorasi akan lebih ditingkatkan.
Kedua, mengembangkan infrastruktur LNG yang ada sehingga peningkatan produksi lebih pasti. Ketiga, memperbaiki manajemen ekonomi berbasis LNG sehingga lebih efisien.
Cadangan gas alam cair
Sementara, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto menyatakan Indonesia masih memiliki cadangan gas alam cair sebesar 135,55 trillion standard cubic feet (TSCF) di seluruh Nusantara.
"LNG di Indonesia potensinya masih banyak. Oleh karena itu perlu kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengolah potensi tersebut, salah satunya mendatangkan investor," kata dia.
Dari beberapa total cadangan migas tersebut, cadangan terbukti memiliki angka sebesar 99,06 TSCF, cadangan potensi sebesar 21,26 TSCF dan cadangan harapan sebanyak 18,23 TSCF. Cadangan gas terbesar ada di Natuna yang sudah terbukti sebesar 46,96 TSCF.
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan Kedutaan Besar AS untuk Indonesia Heather Variava mengatakan AS memiliki cadangan LNG yang besar serta mampu mengembangkan teknologi produksi LNG.
“Kami memiliki pengalaman dalam pengolahan LNG, serta pengembangan teknologi yang saya kira cukup mumpuni, ke depan dengan Indonesia hal seperti ini akan bisa menjadi kerja sama yang saling menguntungkan,” kata Heather.
Perwakilan Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia Keiichi Ono menyebutkan Jepang menjadi pelanggan LNG Indonesia sejak lama. Kerja sama perdagangan LNG antara Jepang dan Indonesia menurutnya perlu untuk ditingkatkan mengingat ketersediaan LNG dunia semakin berkurang.
Ke depan, ketiga negara tersebut berharap dapat merealisasikan kerja sama bisnis LNG dengan lebih intensif memadukan kemampuan masing-masing-masing negara dalam pemenuhan energi. (Ant)