close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Penandatanganan MoU antara Kementerian Perindustrian dengan Ulsan College dan Kocham di Indonesia, Senin (12/12/2022). Dok. Humas Kemenperin
icon caption
Penandatanganan MoU antara Kementerian Perindustrian dengan Ulsan College dan Kocham di Indonesia, Senin (12/12/2022). Dok. Humas Kemenperin
Bisnis
Selasa, 13 Desember 2022 10:07

Indonesia-Korsel perluas kerja sama pengembangan kompetensi SDM industri

Kolaborasi ini merupakan salah satu upaya komprehensif dalam meningkatkan pembangunan dan perekonomian kedua negara.
swipe

Indonesia dan Korea Selatan menjalin kerja sama terkait pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri. Hal ini direalisasikan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Ulsan College dan Kocham di Indonesia.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan mengatakan, kolaborasi ini merupakan salah satu upaya komprehensif dalam meningkatkan pembangunan dan perekonomian kedua negara.

Terdapat sejumlah bentuk kerja sama dalam kesepakatan bilateral tersebut. Di antaranya yakni kerja sama pelatihan antara Ulsan College dan Kocham bersama Balai Diklat Industri Kemenperin dan PIDI 4.0, serta kerja sama pendidikan antara Ulsan College dengan Politeknik Kemenperin.

“Programnya meliputi sertifikat kompetensi, pendidikan untuk ASN Kemenperin, program akademik jangka pendek khusus atau program budaya, hingga penelitian dan publikasi bersama,” kata Arus dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (13/12).

Kerja sama juga mencakup pengembangan tenaga kerja serta bidang ketenagakerjaan di Indonesia dan Korea Selatan.

Di samping itu juga disepakati pertukaran informasi dan materi yang menjadi kepentingan bersama. Hal ini termasuk kunjungan benchmarking serta pertukaran tenaga ahli, modul pembelajaran, kurikulum, teknologi, dan tenaga teknis terkait transformasi industri 4.0.

“Penandatanganan MoU ini adalah langkah awal yang tentunya perlu ditindaklanjuti dengan rencana teknis yang disepakati oleh tim teknis kedua pihak agar terlaksana,” jelasnya.

Arus menuturkan, kolaborasi bilateral ini telah memiliki sejarah panjang, yang akan genap mencapai 50 tahun pada 2023. Sebelumnya, Kemenperin telah menjalin kerja sama strategis dengan Korea Selatan di bidang pengembangan pusat teknologi alat-alat permesinan di Bandung, Jawa Barat.

Antara lain dengan Korea Institute for Advancement of Technology (KIAT). Selain itu, aktivitas kerja sama terkait industri 4.0 dengan NRC, pembangunan smart factory dan test bed di PIDI 4.0 dengan KITECH, ILJOO GnS dan Gachon University.

Kemenperin memiliki sejumlah lembaga pendidikan maupun pelatihan yang menghasilkan ribuan SDM kompeten dan siap kerja setiap tahunnya.

Di antaranya yakni terdapat 11 politeknik, dua akademi komunitas, sembilan sekolah menengah kejuruan, dan tujuh balai diklat industri. Ia berharap, kerja sama ini akan mampu menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kompetensi SDM industri.

"Kami berharap dari MoU ini akan lahir banyak kesempatan penyerapan tenaga kerja baik di Indonesia dan Korea Selatan serta peningkatan keahlian teknologi dan manajemen Indonesia dari benchmarking Korea Selatan," tukas dia.

Dalam bidang investasi, Korea Selatan telah menggelontorkan dananya di Indonesia sebesar US$8,18 miliar sepanjang 2017-2021. Nilai tersebut menunjukkan bahwa Korea Selatan menjadi investor terbesar ketiga di Indonesia.

Bahkan, saat kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan pada Juli 2022, telah ditandatangani kesepakatan kerja sama dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara. Investasi yang akan dikucurkan Negeri Ginseng sebesar US$6,37 miliar, dengan target penyerapan tenaga kerja lebih dari 58.000 orang.

img
Gempita Surya
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan