Untuk pertama kalinya, Indonesia mengekspor 60.000 ekor domba ke Malaysia untuk memenuhi kebutuhan daging di negara itu.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melepas ekspor perdana ternak domba potong Nusantara yang diekspor oleh PT Inkopmar Cahaya Buana ke negara Malaysia di Instalasi Karantina Hewan Tandes, Surabaya, Jawa Timur, Kamis.
Mentan menyatakan, saat ini Pemerintah terus berupaya meningkatkan ekspor berbagai komoditas strategis pertanian, termasuk komoditas peternakan.
"Kita telah ekspor daging sapi premium, pakan ternak, telur tetas, DOC dan daging ayam olahan, dan hari ini kita ekspor perdana domba sebanyak 2.100 ekor dengan estimasi nilai sebesar Rp3,78 miliar," paparnya dilansir Antara, Kamis (28/6).
Dia mengungkapkan, ternak domba yang diekspor kali ini adalah domba jantan yang diperuntukkan sebagai ternak potong.
Ekspor tersebut juga diharapkan dapat terus berlanjut sesuai perjanjian kerja sama antara PT Inkopmar Cahaya Buana dengan pihak importir di negara Malaysia.
Apalagi, saat ini diproyeksikan kebutuhan di Malaysia sebanyak 5.000 ekor per bulan dapat dipasok dari Indonesia, sehingga diharapkan kebutuhan 60.000 ekor domba per tahun untuk negara Malaysia dapat terpenuhi.
"Kenapa Malaysia disuplai dari negara yang jauh? Malaysia dan Indonesia satu rumpun, berbatasan, bila perlu lempar saja sudah ekspor, itu namanya beternak dengan cerdas," ujar Mentan.
Amran optimistis bahwa ekspor kambing/domba Indonesia dapat terus meningkat ke depannya. Berdasarkan Statistik Peternakan, populasi kambing/domba secara nasional pada tahun 2017 sebanyak 35.052.653 ekor dan sebanyak 4,72 juta ekor berada di Jatim.
Sedangkan produksi daging kambing/domba tahun 2017 mencapai 124.842 ton/tahun, sehingga secara neraca mengalami surplus dibandingkan dengan kebutuhan nasional dengan konsumsi masyarakat terhadap daging kambing/domba sekitar 13.572 ton/kapita/tahun.
Menurut Amran, capaian ekspor peternakan khususnya ternak kambing/domba potong di Indonesia cukup fantastis, dimana pada tahun 2017 tercatat hanya 210 ekor, sedangkan pada ekspor perdana tahun 2018 ini sudah mencapai 2.100 ekor atau mengalami peningkatan sebanyak 1000%.
"Ekspor ini membuktikan bahwa kita bisa swasembada protein. ekspor membuka akses pasar global. Terbukanya pasar juga akan membuat peternak lebih bersemangat untuk beternak dan meningkatkan kuantitas maupun kualitas ternak potong siap ekspor dan bersaing dengan negara lain," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut juga dihadiri kurang lebih 100 orang peternak domba lokal yang merupakan perwakilan dari peternak yang bermitra dengan PT Inkopmar Cahaya Buana. Peternak tersebut berasal dari wilayah Tapal Kuda seperti Lumajang, Jember, Bondowoso, Banyuwangi, Probolinggo, dan Situbondo.