Indonesia-European Free Trade Association Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEFTA-CEPA) dipastikan selesai akhir tahun ini.
"Penandatangannya selesai tahun ini, sebab nanti 23 November 2018 semua menteri anggota IEFTA-CEPA bertemu di Jenewa," ungkap Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita setelah menyampaikan konferensi pers Trade Expo Indonesia 2018 di Gedung Utama Kementerian Perdagangan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (9/11).
Sejauh ini, persiapan menuju finalisasi kesepakatan tersebut tengah mengarah pada kemajuan pasti namun, Enggar enggan merincinya.
"Kegiatan legal scrubing atau penerjemahan nota kesepahaman dalam empat bahasa sudah berada pada proses nyata tapi dilarang mendahului informasinya ya," tutupnya.
Rencana finalisasi tersebut sebelumnya telah disepakati Mendag bersama dengan Federal Councilor/Menteri Ekonomi Swiss Johann N Schneider Ammann saat melangsungkan pertemuan bilateral di sela-sela perhelatan IMF-World Bank 2018 di Bali, Jumat (12/10).
IEFTA-CEPA merupakan asosiasi perdagangan bebas yang beranggotakan empat negara anggota yaitu, Swiss, Liechtenstein, Islandia, dan Norwegia.
Pada 7 Juli 2010 Perundingan IEFTA-CEPA diluncurkan berdasarkan prinsip-prinsip komprehensif, saling menghargai (mutual respect), semangat yang konstruktif (constructive spirit), kesetaraan kedaulatan (sovereign equality), dan saling menguntungkan (common benefit) dengan pengakuan pada perbedaan tingkat pembangunan kedua pihak.
Setelah berlangsung selama sembilan putaran, perundingan dihentikan sementara pada 2014 karena adanya proses pergantian pemerintahan di Indonesia. Pada 2016, Indonesia dan EFTA sepakat melanjutkan perundingan dan menargetkan penyelesaian perundingan pada 2018.
EFTA adalah tujuan ekspor Indonesia urutan ke-23 dengan nilai sebesar US$1,31 miliar pada 2017. Produk ekspor utama Indonesia ke EFTA antara lain perhiasan, perangkat optik, emas, perangkat telepon, dan minyak esensial.
Sementara itu, EFTA merupakan negara asal impor Indonesia ke-25 dengan nilai sebesar US$1,09 miliar. Produk impor Indonesia yang berasal dari negara EFTA antara lain emas, turbo-jet, obat-obatan, pupuk, dan campuran bahan baku industri.
Di tahun yang sama, total perdagangan Indonesia-EFTA mencapai US$2,4 miliar dan surplus bagi Indonesia sebesar US$ 212 juta. Sementara itu, nilai investasi negara anggota EFTA di Indonesia mencapai US$621 juta.