close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Meski belum mengalami pelambatan ekonomi global, industri makanan dan minuman (ma-min) di Indonesia diproyeksi tumbuh tipis. / Pixabay
icon caption
Meski belum mengalami pelambatan ekonomi global, industri makanan dan minuman (ma-min) di Indonesia diproyeksi tumbuh tipis. / Pixabay
Bisnis
Kamis, 03 Oktober 2019 07:08

Industri makanan dan minuman diprediksi tumbuh tipis

Meski belum mengalami pelambatan ekonomi global, industri makanan dan minuman (ma-min) di Indonesia diproyeksi tumbuh tipis.
swipe

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) memproyeksi industri makanan dan minuman hanya akan tumbuh tipis sebesar 9% hingga akhir 2019. 

Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Publik dan Hubungan Antar Lembaga GAPMMI, Rachmat Hidayat, mengaku optimistis industri makanan dan minuman pada 2020 akan tumbuh lebih baik. 

"Kalau tutup tahun 2018 kemarin, kita tumbuh sekitar 8%. Jadi tahun ini kita bisa berharap tumbuh lagi 9% akhir tahun," kata Rachmat di Jakarta, Rabu (2/10). 

Rachmat pun berharap situasi akan kembali kondusif di akhir tahun ini agar industri ma-min bisa tumbuh 9%. Rachmat menilai kondisi industri ma-min terbilang lebih baik dibandingkan dengan tahun 2016 dan 2017. 

"Kalau untuk pelambatan global, kita belum merasakan dampaknya karena kita sudah duluan melambat di 2017. Saat ini kita sedang recovery," ujar Rachmat. 

Rachmat juga mengatakan pihaknya tak memiliki kekhawatiran terhadap industri ma-min hingga akhir tahun. Sebab, menurutnya Indonesia memiliki basis pasar yang kuat dengan 260 juta penduduk. 

Selain itu, lanjut Rachmat, Indonesia juga telah bergabung dalam ASEAN Economic Community, yang menambah pasar ma-min menjadi sekitar 350 juta jiwa lagi. 

"Ada 600 juta market sebenarnya, jadi kita tetap optimis. Kita berharap situasi sosial politik ekonomi Indonesia ini kondusif, termasuk peraturan perundangannya," tutur Rachmat. 

Adapun untuk ekspor ma-min, Rachmat mencatat selain ke negara ASEAN, ma-min produksi Indonesia juga diekspor ke negara-negara yang memiliki free trade agreement dengan Indonesia. Rachmat menyebut, produk ma-min Indonesia telah diekspor ke China, Jepang, Australia, dan Selandia Baru.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan