Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan, bisnis lisensi dalam waralaba (franchise) telah bertumbuh 5% pada 2021. Poin ini tentunya menjadi batu loncatan untuk kenaikan aspek ekonomi di Indonesia.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Kasan mengatakan, industri ini telah menyerap tenaga kerja hingga 682.292 orang. Terlebih omzet telah mencapai Rp31,1 triliun.
“Bisnis lisensi yang khusus waralaba atau franchise di Indonesia tumbuh 5% dengan omzet mencapai Rp31,1 triliun pada 2021,” katanya dalam konferensi pers The 3rd Indonesia Licensing Expo (ILE) 2023 diselenggarakan Oleh ASENSI bersama International Multi Expo Indonesia (IMEI) dan Krista Exhibitions, Rabu (5/4).
Berdasarkan data Kemendag, bidang usaha waralaba didominasi jasa makanan dan minuman. Bidang ini berkontribusi lebih dari 44,09%.
Hal itu diharapkan juga dapat meningkatkan semangat berwirausaha dan menjadi momentum kebangkitan bagi para pengusaha merek dan produk lokal Indonesia. Produk itu termasuk para pelaku waralaba di dalam negeri khususnya di masa transisi menuju endemik sekarang ini.
“Jumlah bisnis lisensi meningkat karena melihat jumlah pelaku usaha baru yang berasal dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang terus bertambah dan semakin bertambah,” ujarnya.
Terkait hal ini, Ketua Asosiasi Lisensi Indonesia (Asensi), Susanty Widjaya mengatakan, pihaknya akan menyelenggarakan Indonesia Licensing Expo 2023 yang digelar di tiga kota besar, yakni Surabaya, Bali, dan Jakarta.
"Di Surabaya digelar di Grand City Surabaya pada 15-18 Juni 2023. Di Bali digelar di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC) pada 7-9 September 2023, dan puncak terbesarnya diadakan di JI Expo Kemayoran pada 11-14 Oktober 2023," katanya dalam kesempatan serupa.
Indonesia Licensing Expo atau lebih dikenal dengan singkatannya ILE 2023 adalah pameran lisensi, waralaba, kemitraan, dan peluang usaha Indonesia yang menjadi pameran terbesar di negeri ini serta terlama, sebab, akan berlangsung selama empat hari masing-masingnya. Lebih dari 250 merek usaha lisensi, waralaba dan berbagai peluang usaha lainnya akan dipamerkan.
Acara ini memiliki target pengunjung lebih dari 30.000 pengunjung. Pameran ini berskala internasional karena melibatkan sejumlah negara yang bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan produk-produk Indonesia dalam industri licensi dan waralaba.
Sementara itu CEO IMEI dan Krista Exhibitions Daud D Salim mengatakan, pameran ini adalah pameran multiindustri karena diikuti beragam perusahaan.
“Dari berbagai bidang seperti makanan dan minuman (F & B), café dan restorant, kecantikan dan kesehatan termasuk wellness, POS system dan teknologi juga lainnya,” ujar Daud.
Salah satu komoditas yang bisa menjadi peluang untuk menerima lisensi adalah batik. Komoditas ini tidak hanya terkait usaha namun juga budaya.