Emiten tambang PT Indika Energy Tbk. (INDY) menyampaikan, telah menandatangani suatu Scheme Implementation Deed, untuk mengambil allih Nusantara Resources Limited (Nusantara) yang mengelola tambang emas Awak Mas di Luwu, Sulawesi Selatan melalui mekanisme Scheme of Arrangement.
Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid mengatakan, rencana transaksi ini merupakan langkah strategis Indika Energy untuk meningkatkan eksposur di sektor pertambangan emas dan memperkuat diversifikasi bisnis perusahaan.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Indika Energy akan membayar AU$0,35 per saham untuk 168 juta saham yang belum dimiliki oleh perusahaan. Dengan demikian, total transaksinya adalah sebesar AU$58,8 juta atau setara Rp644 miliar (kurs Rp10.955/AU$) untuk sekitar 72% saham di Nusantara.
“Transaksi ini merupakan langkah strategis Indika Energy untuk memperkuat diversifikasi bisnis di sektor non-batubara yang terus kami upayakan sejak tiga tahun terakhir," kata Arsjad, Senin (28/6).
Arsjad melanjutkan, rencana transaksi ini tunduk pada pemenuhan persyaratan, antara lain persetujuan pemegang saham Nusantara pada rapat umum pemegang saham yang rencananya akan diselenggarakan pada September 2021, persetujuan pengadilan di Australia, serta pemenuhan kondisi lainnya dalam dokumen sehubungan dengan rencana transaksi. Rencana transaksi ini juga menerima dukungan penuh dari semua anggota Independent Board Nusantara.
Adapun Indika Energy melalui anak usahanya, PT Indika Mineral Investindo (IMI), saat ini memiliki sekitar 28% saham di Nusantara, serta kepemilikan saham secara langsung di PT Masmindo Dwi Area (Masmindo) yang mengelola tambang emas Awak Mas sebanyak 25%. Melalui transaksi ini, Indika Energy akan mengendalikan Masmindo sepenuhnya, sehingga secara efektif meningkatkan eksposur perusahaan di sektor pertambangan emas.
"Kami berharap transaksi ini dapat menciptakan nilai jangka panjang yang menguntungkan bagi seluruh pemangku kepentingan. Sejak kami melakukan investasi awal di akhir 2018, reserves dan resources dari Masmindo sudah meningkat sebanyak 34% dan 18% yang sekarang berada di level 1,5 juta ons dan 2,35 juta ons. Kami percaya prospek emas ke depannya masih baik,” tutur Arsjad.
Sebagai bagian dari langkah strategis, anak perusahaan Indika Energy yaitu PT Petrosea Tbk. (Petrosea), juga terlibat di dalam proyek Awak Mas. Petrosea bertindak sebagai kontraktor untuk pengerjaan Front End Engineering and Design (FEED), yang akan dilanjutkan dengan negosiasi pengerjaan Engineering, Procurement and Construction (EPC).