close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Foto: Antara
icon caption
Foto: Antara
Bisnis
Jumat, 05 Januari 2018 12:40

Ini dia saham layak koleksi di tahun Pilkada

Saham sektor konsumsi dan media bakal terkena efek positif secara langsung dari momen Pilkada tahun ini.
swipe

Memasuki pekan pertama 2018, bagaimana rencana strategi investasi Anda? Jangan sampai salah ambil langkah sehingga justru terpaksa menelan kerugian.

Bagi Anda investor saham, emiten berikut ini bisa menjadi alternatif investasi di tahun ini. Analis PT Recapital Aset Management Kiswoyo Adi Joe memperkirakan emiten sektor konsumsi dan media akan moncer tahun ini. 

Kedua sektor tersebut akan diuntungkan oleh hajatan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) yang digelar tahun ini. "Peluangnya adalah setiap kali Indonesia mengadakan pemilu entah itu pilkada atau pilpres, maka putaran uang di masyarakat akan bergerak lebih banyak daripada biasanya," ujar Kiswoyo, Jakarta. 

Dengan demikian, roda ekonomi secara otomatis akan berputar lebih cepat dari biasanya. Nah, putaran uang yang bergerak lebih banyak dibandingkan biasanya tersebut akan memicu pergerakan pasar saham menjadi lebih tinggi. 

Bergeraknya ekonomi yang lebih cepat setiap pemilu disebabkan oleh banyaknya kegiatan berbiaya tinggi. Mulai dari pencetakan poster, spanduk, umbul-umbul, serta kaos seragam. Juga, bagi-bagi sembako saat kampanye serta kegiatan lainnya. "Uang akan banyak berputar di masyarakat bawah," tutur dia.

Lalu, saham apa saja yang menarik dikoleksi?

PT Recapital Securities menyebut saham konsumsi yang bisa dikoleksi antara lain saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI).

Adapun saham media yang bisa dilirik adalah PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA). 

Sementara itu, saham perbankan seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI) akan terkena dampak positif pemilu secara tidak langsung.

Diprediksi, harga saham berpeluang naik lebih tinggi di semester I ketimbang semester II tahun 2018. Pasalnya, situasi pilkada yang dekat dengan pilpres akan membuat pilkada kali ini juga memiliki aroma pilpres. "Sehingga risiko akan meningkat di semester II," ujar Kiswoyo.  

Investor bisa membeli saham-saham di semester I dan menjualnya ketika harga sudah naik cukup tinggi sebelum semester II tahun 2018. Strategi trading juga paling aman dilakukan pada semester I dibandingkan pada semester II. 

img
Satriani Ari Wulan
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan