Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyiapkan program ekonomi untuk periode kedua dengan nama nawacita jilid II.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa kini Jokowi sudah menyiapkan skema Nawacita jilid II jika dirinya terpilih kembali dalam Pemilu 2019 mendatang.
"Jadi kebijakan untuk pemerintah ke depan sudah ada Nawacita jilid II yang disiapkan oleh Pak Presiden," ujar Airlangga dalam Kadin Entrepreneurship Forum 2018 di Shangri-La Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (27/2).
Dalam Nawacita jilid II tersebut, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4%-6% dengan tingkat konsumsi rumah tangga 5,21%-5,37%, belanja pemerintah 3,28%-4,11%, investasi 7,45%-8,25%, ekspor 6,75%-7,60% dan impor sebesar 7,56%-8%.
Sementara itu, pertumbuhan sektor manufaktur ditargetkan bisa mencapai 5,4%-7,05%, Agrikultur 3,57%-3,94%, kelistrikan 4,01%-4,48%, konstruksi 5,42%-5,96%, dan transportasi 8,68%-9,11%.
Target lainnya adalah pertumbuhan Information and Communication Technologies (ICT) hingga 10,84%-11,82%, jasa keuangan 7,15%-7,84%, perdagangan 5,01%-6,03% dan terakhir adalah pertambangan dengan target 0,5%-0,88%.
"Yang menjadi fokus kebijakan Nawacita jilid II ini terkait pengembangan industri yang menyasar tiga target utama yaitu meningkatkan produktivitas, meeningkatkan daya saing ekspor manufaktur, dan menguatkan industri hulu strategis," katanya.
Fokus kebijakan ini akan didukung oleh enam langkah strategis. Pertama, terkait dengan penguatan iklim investasi, keterbukaan perdagangan dan keterlibatan di dalam jaringan produksi global.
Kedua, penguatan kemampuan riset dan pengembangan inovasi, dan akselerasi adopsi teknologi. Ketiga, peningkatan diplomasi ekonomi dan utilisasi perjanjian perdagangan bebas. Keempat, pengoptimalan sumber potensi pertumbuhan ekonomi.
Kelima, penguatan pilar pendukung pertumbuhan sektor manufaktur. Keenam, penciptaan kebijakan makroekonomi yang kondusif untuk mendukung pengembangan industri manufaktur.