close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Freepik
icon caption
Ilustrasi. Freepik
Bisnis
Jumat, 12 Maret 2021 19:16

Inilah 3 jembatan penguat hubungan Indonesia-Singapura

Diharapkan dapat memperkokoh eksistensi kedua negara di kawasan ASEAN dan internasional.
swipe

Indonesia-Singapura mempererat hubungan bilateral dengan membahas "tiga jembatan” yang diharapkan dapat memperkokoh eksistensi kedua negara di kawasan ASEAN dan Internasional.  Ketiga jembatan dimaksud adalah jembatan digital, jembatan infrastruktur dan jembatan travel bubble.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, jembatan digital Indonesia dan Singapura diharapkan dapat terwujud dengan keberadaan Batam sebagai pusat pengembangan data center dan pusat pengembangan industri digital di Indonesia. 

Sebelumnya, pada 2 Maret 2021 telah diresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park di Batam. KEK Nongsa Digital Park diharapkan menjadi entry point bagi perusahaan teknologi informasi internasional dari Singapura dan mancanegara.

"KEK Nongsa Digital Park ini diharapkan dapat menghemat devisa negara dalam bisnis digital hingga Rp20-Rp30 triliun per tahun dengan kontribusi terbesar dari sektor data center dan pendidikan internasional," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (12/3).

Selain itu, Singapura dan Indonesia juga akan mengutamakan kerja sama pelatihan untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis teknologi informasi.

Sementara itu, untuk jembatan infrastruktur akan dimulai dengan pembangunan jembatan Batam-Bintan (Babin) sepanjang 6,4 km pada 2022. Nantinya, jembatan Babin ini akan memiliki row jalan 100 meter dan dibagi dalam tiga trase, yaitu trase Pulau Batam, trase Pulau Tanjung Sauh dan trase Pulau Bintan.

"Keberadaan jembatan ini akan memudahkan pelaku usaha di Bintan untuk mengirimkan produk pertaniannya ke Batam untuk selanjutnya di ekspor ke Singapura atau ke negara lain," ujarnya.

Kerja sama juga akan dilakukan untuk membantu sektor pariwisata melalui Jembatan Travel Bubble. Sebagai destinasi wisatawan Singapura, disepakati travel arrangement antara Singapura dengan kawasan Batam-Bintan-Karimun (BBK).

Dengan adanya travel arrangement ini, para pebisnis dan turis dimungkinkan untuk bepergian secara bebas dari kawasan BBK-Singapura dan sebaliknya, tentunya dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

“Seperti arahan Joko Widodo, di masa sulit seperti saat ini, negara ASEAN harus terus menunjukkan soliditasnya dengan berkolaborasi dan saling membantu, termasuk di dalamnya adalah meningkatkan kerja sama di bidang pariwisata,” ucap Airlangga.

Tim Kerja untuk penerapan travel bubble akan melibatkan kementerian/lembaga terkait seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Kesehatan, dan Direktorat Jenderal Imigrasi.

Menko Airlangga menerangkan, pembentukan Tim Kerja ini disambut baik oleh Deputi Perdana Menteri Singapura Heng Swee Keat, di mana Duta Besar masing-masing negara akan turut berkoordinasi dalam Tim Kerja tersebut.

Deputi Perdana Menteri Singapura Heng Swee Keat menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen Pemerintah Indonesia untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat dan menarik investasi dari dalam maupun luar negeri, melalui pengesahan UU Cipta Kerja dan peraturan turunannya.

Heng Swee menyatakan komitmennya untuk mendatangkan lebih banyak investasi Singapura di Indonesia khususnya dalam bentuk foreign direct investment (FDI) sehingga jenis investasi yang masuk lebih berkualitas dan berkesinambungan.

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan