Intip profil calon Gubernur BI, dari Bambang Brodjonegoro hingga Agus Marto
Presiden telah menerima empat nama calon Gubernur Bank Indonesia. Mereka adalah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro, mantan Menteri Keuangan periode 2013-2014, Muhammad Chatib Basri, Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo dan Gubernur BI saat ini, Agus Martowardoyo.
Sebelum masa jabatan Gubernur BI Agus Martowardoyo habis pada 15 Mei 2018. Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan mengirim nama calon Gubernur BI untuk uji kelayakan dan kepatutan pada pekan ketiga Februari 2018. Presiden harus mengajukan minimal satu nama atau maksimal tiga nama pengganti posisi Agus Matowardoyo ke wakil rakyat.
Berikut profil empat nama calon Gubernur BI tersebut yang Alinea.id rangkum dari berbagai sumber,
1. Bambang Brodjonegoro
Bambang Brodjonegoro ditunjuk Presiden Joko Widodo menggantikan Sofyan Djalil menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Kepala Bappenas pada pengumuman resmi di Istana Negara Jakarta pada Juli 2016. Sebelumnya, Bambang pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Kerja mulai dari 2014 hingga 2016.
Bambang memiliki keahlian dalam bidang ilmu ekonomi regional, desentraslisasi fiskal, keuangan negara, ekonomi pembangunan, ekonomi perkotaan dan transportasi serta analisis pengambilan keputusan.
Pria kelahiran Jakarta pada 3 Oktober 1966 ini merupakan alumnus FE UI jurusan Studi Pembangunan pada 1990. Dia memperoleh gelas Master (MSc) pada 1995 untuk jurusan urban planning dan dokter (PhD) pada 1997 untuk jurusan regional science dari University Ilnois at Urbana champaign, Amerika Serikat.
Karir di pemerintahan bermula ketika ditunjuk oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo sebagai Pelaksana tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan sejak 21 Januari 2011, menempati posisi yang ditinggalkan oleh Anggito Abimanyu
Kemudian, Bambang dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Wakil Menteri Keuangan II pada 1 Oktober 2013. Saat itu, dia mengisi tempat Mahendra Siregar yang terpilih untuk mengisi jabatan sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
2. Muhammad Chatib Basri
Sejak 21 Mei 2013 hingga 20 Oktober 2014, menjabat sebagai Menteri Keuangan menggantikan Agus Martowardojo yang terpilih sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Pria kelahiran Jakarta, 22 Agustus 1965 ini adalah ekonom, peneliti, dan profesional di bidang keuangan. Sebelumnya, menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak 14 Juni 2012 hingga 1 Oktober 2013. Kendati pun baru satu tahun memimpin lembaga ini, Presiden SBY merasa Chatib cukup pantas mengisi jabatan Menteri Keuangan.
Semua itu juga ditunjang dengan rekam jejak yang panjang dan keahliannya, terutama dalam bidang makro ekonomi, perdagangan internasional, dan ekonomi politik.
Di saat menjadi Menteri Keuangan, Chatib juga menyempatkan diri mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan menjadi Ash Centre Senior Fellow di Harvard Kennedy School 2015-2016. Juga menjadi Fellow di Centre on Global Transformation University of California at San Diego 2016.
Pendiri CReco Research Institute ini juga pernah menjadi Wakil Ketua Komite Ekonomi Nasional dan pernah menjadi komisaris di beberapa perusahaan publik, dan konsultan di berbagai lembaga internasional.
Memberikan sumbangsihnya dalam sejumlah karya ilmiah dan menjadi anggota organisasi internasional termasuk di High Level Trade Expert Group dan Independent Regional Advisory Group untuk Asia Pasifik, Dana Moneter Internasional (IMF).
Di sepanjang perjalanan karirnya, telah menulis banyak buku dan berpartisipasi dalam kegiatan penelitian di tingkat global. Juga aktif dalam menulis buku dan menulis artikel untuk beberapa media internasional.
3. Perry Warjiyo
Lahir di Sukoharjo pada 1959. Sebelum ditetapkan sebagai Deputi Gubernur, Perry Warjiyo menjabat sebagai Asisten Gubernur untuk perumusan kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional di Bank Indonesia. Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter, Bank Indonesia.
Sebelum kembali ke Bank Indonesia pada 2009, menduduki posisi penting selama dua tahun sebagai Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF), mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group.
Perry mempunyai karir yang panjang dan cemerlang di Bank Indonesia sejak tahun 1984, khususnya di area riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta kepala Biro Gubernur.
Dikenal menguasai isu ekonomi hingga memiliki riset yang kuat termasuk kebijakan moneter, isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri.
Juga tercatat sebagai dosen Pasca Sarjana di Universitas Indonesia di bidang Ekonomi Moneter dan Ekonomi Keuangan Internasional. Di samping sebagai dosen tamu di sejumlah universitas di Indonesia. Gelar Master dan PhD di bidang Moneter dan Keuangan Internasional diperoleh dari Iowa State University, AS, masing-masing pada tahun 1989 dan 1991. Perry telah menulis dan mempublikasikan sejumlah buku, jurnal, dan makalah di bidang ekonomi, moneter, dan isu-isu internasional.
Diangkat sebagai Deputi Gubernur berdasarkan keputusan Presiden 28/P tahun 2013, dan secara resmi memulai jabatannya sejak tanggal 15 April 2013 untuk masa jabatan 2013–2018.
4. Agus DW Martowardojo
Agus DW Martowardojo menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia pada 24 Mei 2013 sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/P tahun 2013, untuk periode lima tahun yang berakhir pada 2018.
Sebelumnya, Agus menjabat sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia, dari Mei 2010 sampai april 2013. Sempat memegang posisi kunci di beberapa bank terkemuka di Indonesia. Menjabat sebagai Presiden Direktur dan CEO Bank Mandiri (2005 - 2010), Direktur Utama Bank Permata (2002-2005), penasihat Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional (2002), Managing Director Bank Mandiri (1999-2002), Direktur Utama PT Bank Ekspor Impor Indonesia (1998-1999), dan Presiden Direktur Bank Bumiputera (1995-1998).
Di awal karirnya, Agus bergabung dengan Bank Niaga (1986-1994) dan Bank of America (1984 - 1986). Sempat memimpin Dewan Penasehat Asosiasi Bank Indonesia sejak 2009.
Agus DW Martowardojo juga merupakan ketua Dewan Pengurus International Islamic Liquidity Management (2016) dan menjabat sebagai Ketua Islamic Financial Services Board (2015). Pernah memimpin Perhimpunan Bank Nasional dan Ikatan Bankir Indonesia.
Selama karirnya, menerima beberapa penghargaan. Pada Agustus 2014, dianugerahi medali Bintang Mahaputera Adipradana, penghargaan kehormatan sipil tertinggi kedua. Terpilih sebagai Finance Minister of The Year 2012 di tingkat global dan asia pasifik pada Februari 2012 dari The Banker. Juga meraih penghargaan, antara lain, Indonesian Banker Leadership Achievement Award 2010 dari Asian Banker, dan Indonesia’s Best Executive in 2009 dari Asiamoney.
Gelar Sarjana Ekonomi diraih dari Universitas Indonesia. Memperluas wawasan dengan mengikuti berbagai program di State University of New York, Harvard Business School, Stanford University, dan Wharton Executive Education.