close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Investor asing mencatatkan aksi net buy Rp801 miliar pada perdagangan Selasa (28/8) dan menggerus perolehan net sell sejak awal tahun menjadi Rp49,73 triliun. / Istimewa
icon caption
Investor asing mencatatkan aksi net buy Rp801 miliar pada perdagangan Selasa (28/8) dan menggerus perolehan net sell sejak awal tahun menjadi Rp49,73 triliun. / Istimewa
Bisnis
Rabu, 29 Agustus 2018 03:27

Investor asing mulai memburu saham

Investor asing tampaknya mulai memburu saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan capaian net buy Rp801 miliar dalam sehari.
swipe

Investor asing tampaknya mulai memburu saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan capaian net buy Rp801 miliar dalam sehari.

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Selasa (28/8). Pada penutupan perdagangan saham, IHSG menguat 16,68 poin atau 0,28% ke posisi 6.042,65. Indeks saham LQ45 menanjak 0,38% ke posisi 957. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 176 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sebanyak 194 saham melemah sehingga belum mampu dorong IHSG naik cukup besar. 

Sementara itu, 138 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.065,25 dan terendah 6.023,22.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 407.535 kali dengan volume perdagangan 9,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp7,2 triliun. 

Sebagian besar sektor saham sama-sama menguat dan melemah. Sektor saham infrastruktur naik 1,85% dan catatkan penguatan terbesar. 

Sementara itu, sektor saham aneka industri melemah 2,39% dan membukukan penurunan terbesar, disusul sektor saham pertanian turun 1,92% dan sektor saham perdagangan turum 0,24%.

Menurut Analis dari Institute for Development of Economics & Finance (Indef), Bhima Yudhistira, salah satu faktor IHSG di zona hijau karena investor asing kembali berburu saham domestik ditunjukkan oleh net buy atau pembelian bersih asing yang mencapai Rp765 miliar.

Adapun faktor lain yaitu sentimen asing dipicu meredanya perang dagang antara AS dan Meksiko setelah adanya perubahan kerjasama NAFTA. Salah satu poin kesepakatan AS-Meksiko adalah di sektor otomotif. 

"Poin utamanya adalah meningkatkan kandungan dalam negeri produk otomotif dari 62,5% menjadi 75%. Ini akan mendorong produksi otomotif lokal di Meksiko sekaligus AS," ungkap Bhima saat dihubungi Alinea.id, Selasa (28/8).

Lebih lanjut, Bhima menuturkan meredanya perang dagang juga di indikasikan dengan negosiasi yang intens antara negara Uni Eropa dan AS.

Sementara faktor dari dalam negeri yaitu terkait kebijakan Menkeu untuk mengendalikan 900 barang impor disambut positif beberapa saham emiten.

"Misalnya jika pemerintah menyetop impor besi baja, saham Krakatau Steel akan diborong oleh investor," katanya.

PT Transcoal Pacific Tbk. membukukan penguatan harga saham paling signifikan pada perdagangan hari ini.

Saham emiten bersandi saham TCPI tersebut memimpin penguatan saham (top gainers) setelah ditutup menguat 24,91% di level Rp3.560 per lembar saham.

Sementara, harga saham PT Global Teleshop Tbk. penurunan pada perdagangan hari ini. Harga saham emiten bersandi GLOB tersebut memimpin pelemahan saham (top losers) setelah melemah 27,37% dan ditutup di level Rp138 per lembar saham.

Bhima mengharapkan IHSG akan bertahan di zona hijau sampai akhir pekan ini. "Semoga IHSG makin maju," pungkasnya.

Investor asing mencatatkan aksi net buy Rp801 miliar pada perdagangan Selasa (28/8) dan menggerus perolehan net sell sejak awal tahun menjadi Rp49,73 triliun. (Bursa Efek Indonesia).

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan