close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Produsen pesawat asal Inggris Dunlop Aircraft Tyres akan membangun pabrik ban pesawat baru dan vulkanisir di Karawang, Jawa Barat dengan nilai investasi pada tahap awal sekitar Rp1 triliun. / Kemenperin
icon caption
Produsen pesawat asal Inggris Dunlop Aircraft Tyres akan membangun pabrik ban pesawat baru dan vulkanisir di Karawang, Jawa Barat dengan nilai investasi pada tahap awal sekitar Rp1 triliun. / Kemenperin
Bisnis
Kamis, 07 November 2019 18:10

Investor Inggris bangun pabrik ban pesawat senilai Rp1 T di Karawang

Dunlop Aircraft Tyres akan membangun pabrik ban pesawat di Karawang dalam 18 bulan ke depan.
swipe

Produsen pesawat asal Inggris Dunlop Aircraft Tyres akan membangun pabrik ban pesawat baru dan vulkanisir di Karawang, Jawa Barat dengan nilai investasi pada tahap awal sekitar Rp1 triliun. Dunlop akan menggandeng PT Rubberman Indonesia sebagai mitra bisnisnya.

CEO Dunlop Aircraft Tyres Gordon Roper mengatakan, pihaknya tertarik investasi di Indonesia karena bahan baku karet nasional yang melimpah. Gordon bahkan optimistis, kapasitas produksinya di Indonesia akan mencukupi kebutuhan pasar domestic dan global.

“Kami juga melihat industri penerbangan di Indonesia terus tumbuh. Hal ini yang menjadi penting bagi kami,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (7/10).

Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan pemerintah terus mendorong tumbuhnya industri pengolahan karet di dalam negeri. Hal ini dapat memperkuat struktur manufaktur di sektor tersebut agar lebih berdaya saing.

“Pada tahap pertama, pabrik ban vulaknisirnya diproyeksi bisa beroperasi dalam waktu 18 bulan ke depan. Setelah itu, mereka membangun fasilitas untuk memproduksi ban yang baru,” jelasnya.

Agus menyampaikan, rencana investasi tersebut menjadi sinyal baik bagi Indonesia di tengah kelesuan ekonomi global. Di samping itu, menandakan bahwa Indonesia masih menjadi salah satu negara tujuan utama investasi bagi perusahaan kelas dunia.

“Salah satu nilai plus dari Indonesia, selain punya pasar domestik yang besar, adalah menjadi bagian terpenting di tingkat regional. Kami harapkan, investasi ini bisa menarik perusahaan-perusahaan dari Singapura dan Malaysia untuk melakukan retreading ban di Indonesia,” paparnya. 

Agus menambahkan, investasi pembangunan pabrik ban yang merupakan komponen pesawat tersebut berpotensi pula untuk memacu pertumbuhan sektor industri dan ekonomi nasional. Hal ini seiring pertumbuhan di sektor transportasi udara yang kian meningkat dengan dibangunnya beberapa bandara yang tersebar di seluruh Indonesia. 

“Apalagi, industri pesawat ini secara konsisten tumbuh sebesar 6%, yang terjadi selama 10-20 tahun terakhir. Jadi, pertumbuhannya stabil, karena memang potensinya sangat besar sekali,” ungkapnya.

Selain itu, adanya fasilitas pabrik ini, akan berpengaruh pada efisiensi biaya perawatan atau vulkanisir ban pesawat yang digunakan oleh maskapai Indonesia. Sebab, sampai saat ini, seluruh ban yang digunakan oleh maskapai di Indonesia divulkanisir di China, Hongkong dan Thailand. Di sisi lain, lokasi Indonesia yang berada di jalur Asia Pasifik memungkinkan untuk meraih pasar Australia dan Selandia Baru.

Agus menuturkan untuk merealisasikan investasi ini, Kemenperin akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait demi percepatan perizinan dan pemberian insentif. “Kami sudah berbicara dengan Kepala BKPM untuk mem-follow up. Kami juga mendorong keterlibatan dari maskapai dalam negeri untuk berpartisipasi pada rencana investasi tersebut,” ujarnya.

img
Laila Ramdhini
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan