Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), M Ismail Wahab, menyebut investor dari Jepang tertarik untuk menanam sorgum di Indonesia. Hal itu disampaikan Ismail terkait roadmap pengembangan sorgum tahun 2023 di Tanah Air.
"Sudah banyak orang yang tertarik dengan sorgum. Kemarin saja ada dari Jepang yang mau invest sorgum di Indonesia," ujar Ismail dalam webinar Alinea.id bertajuk Pengembangan Sorgum di NTT, Apa Pembelajaran yang Dipetik, Jumat (7/10).
Menurut Ismail, investor Jepang tertarik untuk investasi sebesar 4.000 hektar di daerah Subang, Jawa Barat. Untuk rencana itu, investor sudah beraudensi dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
"Dan mereka akan membiayai termasuk varietas-varietasnya dari sana dan akan diadaptasikan. (Hasilnya) mereka eskpor ke sana. Itu aspek (pengembangan) sorgum dalam skala besar," ucap dia.
Ismail menjelaskan, pengembangan lahan pertanian sorgum bisa lebih luas guna meningkatkan produksi sorgum, sehingga menjadi komoditas strategis Indonesia serta sebagai alternatif pangan pokok.
Pada tahun 2023, Kementan menargetkan penanaman sorgum di lahan sebesar 15.000 hektar dengan estimasi produksi sekitar 444.084 ton.
Menurut dia, setidaknya ada beberapa alasan kenapa pemerintah melalui Kementan serius menjadikan sorgum sebagai komoditas strategis. Pertama, tekanan Dunia international akibat perang Rusia–Ukraina, menahan impor gandumnya ke Indonesia salah satunya Ukraina dan India
Kedua, pengembangan sorgum dalam negeri memiliki peluang mensubtitusi Impor gandum dalam negeri. Ketiga, impor biji gandum dan tepung terigu setiap tahunnya mengalami peningkatan. Data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) impor gandum tahun lalu mencapai 11,6 juta ton.
Keempat, teluang dan potensi pengembangan sorgum di Indonesia untuk lahan kering mencapai 20,2 juta hektar. Terakhir, didukung dengan teknologi varietas, budidaya dan pascapanen yang optimal sebagai penghasil tepung.