Investree menawarkan margin (bunga) yang sangat murah mulai dari 0,99%-2% per bulan.
Perusahaan financial technology (fintech) pinjam meminjam PT Investree Radhika Jaya (Investree) meluncurkan layanan online seller financing (OSF) syariah atau pembiayaan syariah. Fasilitas pinjaman ini ditujukan bagi para pemilik (penjual) toko online atau e-commerce di marketplace Indonesia.
Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan, proses pembiayaan OSF ini berlandaskan prinsip-prinsip Islam, seperti tidak mengandung unsur maisir (perjudian), gharar (ketidakpastian), dan riba (jumlah bunga melewati kesepakatan).
"Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kami yakin kehadiran OSF Syariah dapat mendukung kemajuan UKM terlebih manfaat pembiayaan berbasis syariah," kata Adrian di Jakarta, Senin (11/3).
Adrian juga mengatakan OSF Syariah ini menawarkan margin (bunga) yang sangat murah mulai dari 0,99%-2% per bulan. Tingkat margin ini jauh lebih murah daripada pinjaman online konvensional yang rata-rata masih 10%-20% per bulan tergantung profil risiko kreditur.
Sebagai informasi, untuk pinjaman konvensional, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri telah menetapkan bunga pinjaman online maksimal 0,8% per hari.
Dalam proses pembiayaan, OSF Syariah juga menggunakan akad murabahah dan wakalah. Atas dasar ini, denda keterlambatan dari nasabah tidak akan dianggap sebagai pendapatan perusahaan, tapi akan disalurkan pada Rumah Zakat.
"Investree dan Rumah Zakat telah sepakat untuk penyaluran dana sebesar 0,44% dari setiap pembiayaan melalui OSF Syariah untuk program Rumah Zakat," kata dia.
Saat ini, Investree telah bekerja sama dengan tiga marketplace yaitu Tokopedia, Bukalapak, dan Lazada untuk penyalurannya. Selain itu, pihaknya juga tengah menjajaki beberapa marketplace lainnya untuk bekerja sama menyalurkan OSF Syariah.
"Jadi, pembiayaan syariah ini permintaan dari banyak pelapak di marketplace yang menginginkan skema pembiayaan secara syariah dan mudah," kata Adrian.
Adrian mengaku, pendanaan OSF syariah ini diperoleh dari institusi keuangan Timur Tengah. Adapun saat ini pihaknya tengah dalam penjajakan dua bank syariah di Indonesia. Sayangnya, Adrian enggan menyebut dua bank syariah yang dimaksud.
Dalam kesempatan yang sama, AVP of Financing Solutions BukaLapak Sigit Suryawan mengatakan sejak pilot proyek pertama pada Januari, ada 43 pelapak yang telah menggunakan OSF Syariah. Menurutnya, memang banyak pelapak yang meminta pembiayaan mudah, cepat, dan dengan skema syariah.
Ia yakin ke depannya produk kolaborasi tersebut akan menjaring banyak pelapak. Saat ini, total ada satu juta penjual di BukaLapak dengan potensi untuk pembiayaan syariah yang cukup besar.
"Ke depannya kita ingin bangun semacam ekosistem yang memang syariah di marketplace," kata dia.