close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Logo Investree. Foto istimewa
icon caption
Logo Investree. Foto istimewa
Bisnis
Jumat, 05 Februari 2021 18:40

Investree tetap dukung UKM di 2021

Investree melakukan berbagai inisiatif yang dapat mendorong UKM agar mampu bertahan dan bangkit di masa pandemi Covid-19.
swipe

Pandemi Covid-19 di 2020 telah memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat, khususnya pelaku UKM. Melihat pentingnya peran UKM di Indonesia, Investree berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan menjadi mitra terpercaya bagi UKM untuk akses permodalan.

Co-Founder and CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan, sudah banyak inisiatif yang Investree hadirkan untuk mendukung UKM, mulai dari awal hingga akhir 2020. Inisiatif ini akan terus dilakukan bahkan dikembangkan pada 2021.

Secara rinci, pada 2020 lalu, Investree melakukan berbagai inisiatif yang dapat mendorong UKM agar mampu bertahan dan bangkit di masa pandemi Covid-19. Di antaranya dengan merintis “Beyond Lending” dengan menghadirkan fitur inovatif “Billtree”, yang membantu para pelaku UKM mendapatkan akses pembiayaan tanpa hambatan melalui penyediaan sistem invoice elektronik atau e-invoicing.

"Fitur “Billtree” sejauh ini sudah dimanfaatkan oleh salah satu supplier yang ada dalam ekosistem Investree yaitu perusahaan furnitur dan desain interior, Fabelio," kata Adrian dalam keterangan resminya, Jumat (5/2).

Investree juga fokus menggarap kerja sama ekosistem untuk menyediakan bantuan pembiayaan yang lebih aman, dengan skema rantai pasokan terutama di tengah masa pandemi. Antara lain dengan Mbiz, Pengadaan.com, dan perusahaan besar lainnya.

“Investree juga berusaha menggerakkan roda perputaran sektor ritel dengan bekerja sama dengan beberapa rekanan, yang merupakan ekosistem microfinance, dalam memberikan bantuan pembiayaan produktif," ujar dia.

Rekanan tersebut adalah Bukalapak, di mana Investree turut membantu menyalurkan pinjaman produktif bagi para penjual online-nya. Kemudian Gramindo, di mana Investree menyalurkan bantuan pembiayaan kepada nasabah mereka yang merupakan perempuan tanpa akses ke bank (unbankable), serta mendistribusikan pembiayaan senilai Rp30 miliar kepada para pembudidaya ikan di Indonesia yang ada dalam ekosistem e-Fishery.

Sepanjang 2020, Investree juga telah melakukan restrukturisasi fasilitas pinjaman terhadap tujuh UKM atau borrower yang terdampak Covid-19, dengan total pinjaman yang direstrukturisasi sebesar Rp9,86 miliar.

Hal ini mengacu pada POJK No. 58 Tahun 2020 tentang Perubahan POJK No. 14 Tahun 2020 yang membahas Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank, penetapan kualitas aset berupa pembiayaan dan restrukturisasi pembiayaan bagi debitur yang terdampak Covid-19.

Sementara itu dari sisi lender, Investree memperkuat perlindungan asuransi kredit dengan bekerja sama dengan rekanan asuransi. Di Investree, seluruh jenis pinjaman atau pembiayaan, baik konvensional maupun syariah, dilindungi oleh asuransi. Sehingga, lender tetap dapat melakukan pendanaan sesuai preferensi mereka dengan nyaman.

Strategi di 2021

Adrian mengatakan Investree sudah menyiapkan berbagai inisiatif dan inovasi baru yang akan diimplementasikan pada 2021, sebagai wujud komitmen Investree dalam mendukung penguatan UKM.

“Investree benar-benar serius dalam membantu UKM. Di 2021 ini, kami telah menyiapkan dan siap menjalankan strategi komprehensif, untuk menghadapi pandemi yang berkepanjangan,” ungkapnya.  

Di bawah bendera inisiatif “Beyond Lending”, penguatan kolaborasi dengan pemangku kepentingan yang berada dalam ekosistem Investree, menjadi hal penting yang akan Investree lakukan untuk mendukung UKM.

Selain itu, peningkatan kemampuan Artificial Intelligence (AI) demi mendukung aktivitas penilaian kredit (credit scoring), verifikasi, pengambilan keputusan, dan pemantauan terhadap UKM di Investree agar lebih praktis dan akurat, turut masuk ke dalam rencana kerja Investree di 2021.

“Secara singkat, “Beyond Lending” adalah inisiatif perusahaan yang mampu mendukung kegiatan bisnis UKM dari hulu ke hilir, sehingga mereka mampu berdaya dan bangkit hingga pascapandemi nanti. Termasuk dengan memusatkan diri ke dalam ekosistem, untuk menghidupkan dan membangun sinergi antar pemangku kepentingan,” tutur Adrian.  

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan