PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) membagikan dividen Rp102,11 miliar dengan dividend payout ratio 60% dari laba bersih 2018. / Instagram @ipccarterminal
PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) membagikan dividen Rp102,11 miliar dengan dividend payout ratio 60% dari laba bersih 2018.
PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) membagikan dividen Rp102,11 miliar dengan dividend payout ratio 60% dari laba bersih 2018. Dividen tersebut akan dibayarkan pada tanggal 18 Juli 2019.
Nilai pembagian dividen tersebut setara dengan Rp56,15 per saham dengan total 1,81 miliar lembar saham. Anak usaha dari PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) tersebut berhasil membukukan laba pada 2018 sebesar Rp170,18 miliar.
Sekretaris Perusahaan IPCC Sofyan Gumelar mengatakan sisa laba tahun buku 2018 sebesar Rp68,07 miliar akan digunakan sebagai laba ditahan.
Dari kinerja keuangan 2018, IPCC mencatatkan total aset sebesar Rp1,26 triliun dengan laju pertumbuhan majemuk tahunan (compound annual growth rate/CAGR) selama tiga tahun terakhir sebesar 117%. Sementara itu total liabilitas IPCC sebesar Rp151,77 miliar.
Untuk kinerja kuartal I-2019, IPCC berhasil menurunkan beban pokok pendapatan sebesar 7,25% dan beban umum serta administrasi (operasional) sebesar 0,18% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal tersebut dapat memberikan ruang bagi IPCC untuk dapat meningkatkan perolehan labanya.
Laba usaha IPCC sepanjang kuartal I-2019 mengalami peningkatan 12,64% menjadi Rp54,71 miliar dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp48,57 miliar.
Dampak dari peningkatan laba usaha tersebut terlihat dari pencapaian laba tahun berjalan sepanjang kuartal I-2019 sebesar Rp49,03 miliar atau naik 28,24% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp38,24 miliar.
Kemudian dari sisi operasional, tercatat adanya peningkatan cargo/throughput pada kendaraan jadi (completely built up/CBU) di terminal internasional sepanjang kuartal I-2019 sebesar 9,04% menjadi 88.000 unit dibandingkan kuartal I-2018 sebesar 81.000 unit.
Kenaikan sebesar 9,04% tersebut disumbang oleh throughput CBU ekspor yang mengalami kenaikan 25,56% secara akumulasi sepanjang kuartal I-2019. Sementara itu, pengantaran throughput CBU pada terminal domestik mengalami kenaikan 94,64% sepanjang kuartal I-2019.
"Di sisi lain, dari kargo sparepart juga mengalami pertumbuhan, terutama untuk pengantaran impor yang mengalami kenaikan 22,27% sepanjang kuartal I-2019," ujar Sofyan dalam keterangan resmi yang diterima Alinea.id pada Rabu (19/6).
Pada perdagangan Rabu (19/6), saham IPCC ditutup stagnan di level Rp1.240 per lembar. Namun, saham ini telah merosot 24% sejak penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) Juli tahun lalu di harga Rp1.640 per lembar. Kapitalisasi pasar saham IPCC mencapai Rp2,25 triliun.