Saham Apple pada Kamis (19/10) turun 2,64%. Saham Apple diperdagangkan susut US$ 4,22, atau 2,64% menjadi US$ 155,54.
Penurunan saham ini disebut sejumlah broker dan trader karena permintaan dan penurunan iPhone 8 yang kurang. Sementara analis menyebut bahwa penurunan bisnis iPhone 8 terjadi karena pengaruh kabar buruk penjualan smartphone.
Apple memang tidak memberikan update reguler terkait penjualan smartphone. Namun indikasinya terlihat dari saluran pasokan, operator telepon dan analis yang melacak bahwa penjualan dan update terbaru smartphone.
Menurut sumber dari surat kabar Economic Times menyebut bahwa Apple telah memotong 50% pesanannya untuk iPhone 8. Analis KeyBanc Capital Marktes John Vinh melaporkan survei bahwa operator toko telah menyarankan untuk menjual iPhone 7, dibandingkan ponsel pinter baru tersebut hanya sebulan setelah peluncurannya yang terakhir.
Analis menilai bahwa Apple cenderung fokus pada iPhone X. Sebab produk terbaru ini diyakini dapat meningkatkan margin perusahaan. iPhone X memang ditunggu-tunggu oleh penggemar dan akan mulai dijual mulai 3 November namun penjualannya di toko tergantung permintaan.
Analis Rosenblatt Securities Jun Zhang yakin Apple mengurangi produksi iPhone 8 dan menggeser kapasitasnya ke iPhone X. Sebab ponsel premium tersebut diperkirakan akan laku cepat.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa ada campuran produksi antara iPhone 8 dan iPhone X. Namun minat pada iPhone X bisa meningkat hingga 60% - 70% pada bulan Desember. Bahkan kondisi ini akan berlanjut hingga Maret," tukas Zhang.
Analis Deutsche Bank satu suara akan larisnya iPhone x nantinya. Menurut analis pasar terlalu fokus iPhone X mendatang.