PT Mandiri Sekuritas memperkirakan jumlah initial public offering (IPO) dan penerbitan obligasi akan lebih banyak di tahun ini, dibandingkan dengan 2020. Hal ini karena sentimen di pasar yang membaik dan beberapa sektor ekonomi yang mulai pulih di 2021.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silva Halim mengatakan, pipeline IPO yang dimiliki pihaknya tahun ini lebih banyak dibandingkan 2020. Meski demikian, Silva belum bisa menyebutkan jumlah mandat IPO yang telah diterima Mandiri Sekuritas.
"Tahun ini pastinya lebih banyak IPO yang ada di pipeline kami. Di pipeline kami ada dari BUMN, tetapi masih dalam tahap persiapan dan memutuskan jadi IPO atau tidak," kata Silva dalam konferensi pers Mandiri Sekuritas, Rabu (3/3).
Sebagai informasi, Mandiri Sekuritas pada 2020 hanya mengerjakan satu IPO. Silva beralasan, minimnya IPO yang dilakukan Mandiri Sekuritas tahun lalu karena pihaknya merasa memiliki kewajiban untuk memilih perusahaan yang baik untuk publik.
"Untuk IPO memang sudah berapa tahun Mandiri Sekuritas puasa, terakhir kami IPO signifikan ukurannya itu 2018. Memang tahun ini karena pasarnya membaik, tentunya tahun ini kami akan lebih banyak dari itu," ujar dia.
Sementara untuk mandat penerbitan obligasi, Silva memastikan jumlahnya akan lebih banyak dari tahun lalu. Tahun lalu, Mandiri Sekuritas menyelesaikan mandat penerbitan 16 surat utang global dan 47 mandat penerbitan obligasi rupiah.
"Global bond issuer di pipeline kami masih cukup banyak yang berencana menerbitkan global bond di pasar. Mengenai jumlah deal, masih disiapkan dan digarap. Yang pasti tahun ini lebih sibuk dari tahun lalu dari sisi bisnis underwriting kami," ucapnya.