close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Foto Pixabay.
icon caption
Ilustrasi. Foto Pixabay.
Bisnis
Jumat, 29 Januari 2021 16:28

EY Indonesia: IPO perusahaan kesehatan dan pertanian dinanti pasar

Investor menyaksikan pergeseran ukuran perusahaan yang mengakses pasar modal di 2020.
swipe

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 51 perusahaan yang melakukan go public pada 2020. Jumlah ini sedikit menurun dibandingkan 55 perusahaan yang go public pada 2019.

M&A Practice Leader Ernst and Young (EY) Indonesia Sahala Situmorang mengatakan, investor menyaksikan pergeseran ukuran perusahaan yang mengakses pasar modal di 2020.

Berdasarkan catatan EY Indonesia, sebanyak 28 perusahaan mengumpulkan sekitar Rp50-Rp250 miliar atau US$3,6 juta hingga US$18 juta melalui IPO mereka. Kemudian, 21 perusahaan mengumpulkan kurang dari Rp50 miliar atau US$3,6 juta dan dua perusahaan mengumpulkan lebih dari Rp250 miliar atau US$18 juta.

“Di 2021, kami mengharapkan prospek yang lebih positif karena ada rencana IPO untuk beberapa perusahaan yang sangat dinantikan," kata Sahala dalam keterangan persnya, Jumat (29/1).

Perusahaan yang dinanti ini, adalah perusahaan di sektor yang pertumbuhannya tidak terdampak pandemi Covid-19, seperti kesehatan dan pertanian. Sejumlah BUMN juga berencana melakukan IPO tahun ini.

“Selain itu, insentif bagi perusahaan untuk go public tetap ada, karena pemerintah telah menurunkan tarif pajak perusahaan untuk mengurangi dampak Covid-19," ujarnya.

Dengan insentif tersebut, perusahaan publik dengan kepemilikan saham publik lebih dari 40% akan menikmati tambahan pengurangan pajak penghasilan badan sebesar 3%. Jika efek pandemi Covid-19 dapat diatasi, menurutnya pasar modal Indonesia dapat mengalami rebound yang menggembirakan.

Adapun dalam catatan BEI, hingga 25 Januari 2021, tiga perusahaan telah menerbitkan saham dengan total dana yang dihimpun Rp1,2 triliun.

Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, terdapat 30 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI hingga saat ini.

Rincian sektor berdasarkan IDX Industrial Classification (IDX-IC) adalah satu perusahaan dari sektor energi, dua perusahaan dari sektor basic materials, dua perusahaan dari sektor industrials. Kemudian tiga perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals dan tujuh perusahaan dari sektor consumer cyclicals.

Lalu, satu perusahaan dari sektor finansial, dua perusahaan dari sektor properti dan real estat, tiga perusahaan dari sektor teknologi, satu perusahaan dari sektor infrastruktur. Selanjutnya, satu perusahaan dari sektor transportasi dan logistik, dan tujuh perusahaan lainnya yang masih dalam proses pengelompokan, berdasarkan sektor yang baru di IDX-IC.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan