close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pencatatan saham perdana PT Sentra Mitra Informatika Tbk (LUCK) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (28/11). (Eka Setiyaningsih/Alinea)
icon caption
Pencatatan saham perdana PT Sentra Mitra Informatika Tbk (LUCK) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (28/11). (Eka Setiyaningsih/Alinea)
Bisnis
Rabu, 28 November 2018 10:12

IPO, saham LUCK raup kemujuran

Saham LUCK melesat 49,65% dalam perdagangan perdana.
swipe

PT Sentra Mitra Informatika Tbk. resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (28/11). 

Perusahaan dengan kode saham LUCK tersebut merupakan perusahaan ke-53 yang melantai pada tahun 2018, dan ke-615 yang melantai sepanjang BEI berdiri.

Pada pencatatan perdana, saham LUCK sempat stagnan. Namun kemudian meroket 49,65% atau 142 poin dari harga perdana. Saham perseroan ditransaksikan sebanyak 1 kali dengan volume sebanyak 1 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp42.800.

"Suatu pencapaian besar dan bersejarah hari ini dapat menjadi perusahaan publik, terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung. Kami berharap memberi satu dividen yang cukup" ujar Komisaris Utama LUCK, Caroline Himawati Hidajat di Gedung BEI, Rabu (28/11).

Perseroan yang bergerak dalam bidang bisnis solusi percetakan dan dokumen, serta penjualan produk teknologi informasi tersebut, melepas 154.601.960 lembar saham . Jumlah tersebut setara dengan 21,6% dari modal ditempatkan dan disetor, setelah penawaran umum perdana saham.

Selain itu, perseroan juga akan mencatatkan saham baru yang merupakan hasil pelaksanaan Mandatory Convertible Bond (Obligasi Wajib Konversi), sejumlah 143.149.940 lembar saham. Ini setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, setelah Initial Public Offering (IPO).

LUCK menetapkan harga Rp285 per saham, dari harga penawaran Rp260-Rp310 per saham. Dengan demikian, perseroan dapat meraup dana segar sekitar Rp44,06 miliar dari hajatan IPO tersebut.

Dana hasil IPO senilai Rp44,06 miliar akan dipergunakan perseroan guna memenuhi kebutuhan pendanaan perseroan. Lebih rinci, 20% dana didapat akan digunakan untuk sewa tempat, 50% untuk pembelian aset berupa printer, dan 30% sisanya, digunakan untuk modal kerja.

Pada aksi korporasi ini, perusahaan menunjuk PT Philip Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana efek (underwriter).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia mengatakan, ini merupakan special moment yang terjadi hanya satu kali untuk sebuah entitas.

"Setelah jadi perusahaan publik, berarti bermigragi dari private arena menjadi public arena. Seremoni pada hari ini sebagai langkah awal untuk melanjutkan journeynya di capital market ecosytem," kata Nyoman.

Sebagai tambahan informasi, PT Sentral Mitra Informatika berawal menjual alat-alat elektronik seperti komputer, printer, notebook, dan menawarkan solusi bagi konsumen korporasi dalam efisiensi biaya percetakan.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan