Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dapat utang Rp1,812 triliun dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Dana akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek strategis bersifat pelayanan publik.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, menyatakan, pinjaman tersebut untuk mengembalikan biaya program-program strategis yang terkena realokasi imbas pandemi coronavirus baru (Covid-19), baik di provinsi maupun program di provinsi maupun 27 kabupaten/kota se-"Bumi Pasundan".
“Ini adalah inovasi pembiayaan pembangunan dari pemerintah pusat melalui pinjaman daerah yang tentunya sangat dibutuhkan untuk mengembalikan pemulihan ekonomi nasional di Jabar," ujarnya, melansir situs web Pemprov Jabar.
Naskah perjanjian pinjaman tersebut telah diteken Emil, sapaan Ridwan Kamil, saat telekonferensi dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jabar, Kamis (24/09).
Pinjaman akan digunakan untuk membiayai tujuh kegiatan infrastruktur, yakni jalan Rp463,558 miliar, pengairan Rp27,96 miliar, perumahan Rp200,55 miliar, ruang terbuka publik Rp63,692 miliar, bangunan publik Rp25,598 miliar, sosial pariwisata Rp15 miliar, dan sosial kesehatan Rp1,016 triliun.
Dirinya berharap, utang bisa dimanfaatkan secara maksimal pada kuartal IV 2020. Sehingga, meningkatkan belanja pemerintah di tengah lesunya ekspor dan daya beli masyarakat.
"Mudah-mudahan belanja pemerintah menjadi satu-satunya 'api' yang bisa menjaga 'nyalanya' ekonomi Jabar," ucap bekas Wali Kota Bandung itu.
Emil melanjutkan, Pemprov Jabar bakal memantau pengerjaan proyek di lapangan agar realisasi pinjaman dirasakan warga.