close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi perbankan. Foto dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI).
icon caption
Ilustrasi perbankan. Foto dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI).
Bisnis
Minggu, 23 Juli 2023 17:17

Jadi tren global, pertumbuhan kredit ESG diramal melaju kencang

Pertumbuhan kredit ESG diprediksi tumbuh kencang dan akan melandai pada titik tertentu.
swipe

Penerapan prinsip environmental, social and governance (ESG) atau lingkungan, sosial, dan tata kelola menjadi tren global. Pengamat perbankan Binus University Doddy Ariefianto mengatakan pasar Indonesia mau tidak mau akan mengikuti hal tersebut.

“Saat ini paradigma bisnis berubah, tidak hanya mencari profitabilitas. Jika perusahaan berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan, polusi, itu reputasi perusahaan akan jatuh,” katanya, dikutip Minggu (23/7). 

Menurut Doddy, banyak penelitian yang menunjukan perusahaan dengan kesadaran tinggi terhadap lingkungan akan mendapatkan persepsi positif dari publik. Hal demikian pada akhirnya akan memberikan ruang lebih besar bagi perbankan untuk meningkatkan kredit hijau.

“Karena ada fenomena itu, pertumbuhan kredit ESG saat ini akan tumbuh kencang dan akan melandai pada titik tertentu nantinya,” kata Doddy. 

Meskipun demikian, lanjutnya, bank yang menyalurkan kredit ESG harus secara selektif, sesuai dengan keahlian utamanya.

Salah satu bank yang menerapkan pripsip ESG, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mencatat pertumbuhan penyaluran kredit berkelanjutan sebesar 11,1% pada kuartal I-2023 secara tahunan (yoy) atau mencapai Rp710,9 triliun. 

Hingga kuartal I-2023, emiten dengan kode BBRI itu telah menyalurkan kredit kegiatan usaha berwawasan lingkungan sebesar Rp80,2 triliun. Nilai tersebut mencapai porsi 7,5% dari total penyaluran kredit BRI. Selain itu BRI juga memperkuat penerapan ESG melalui aspek sosial. Lewat Holding Ultramikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.

Adapun sepanjang kuartal I-2023 kredit usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menyumbang 86,36% dari total portofolio kredit bank atau Rp989,64 triliun. Pertumbuhan kredit UMKM BRI tersebut disokong oleh segmen mikro dan menengah, di mana masing-masing tumbuh 11,2% yoy dan 16,2% yoy.

Dari sisi pendanaan, pada 2019 BBRI menerbitkan sustainability bond sebesar US$500 juta. Kemudian perusahaan menerbitkan green bond Rp5 triliun pada 2022, dan menyalurkan 80% dari dana yang terhimpun ke sektor hijau. 

Pada 2022 BBRI menerbitkan sustainability-linked loans senilai US$1 miliar, sejalan dengan fokus bisnis dalam meningkatkan penyaluran kredit kepada UMKM, terutama segmen mikro dan ultra mikro.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengatakan perseroan terus mengimplementasikan sustainable finance (keuangan berkelanjutan).

“Hal tersebut merupakan upaya menyeluruh untuk mendorong pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, berdasarkan pada keselarasan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. Ini penting bagi BBRI mengingat peran kami sangat berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia melalui pemberdayaan pelaku UMKM," ujar Solichin.

img
Satriani Ari Wulan
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan