Project Control Manager Jakarta International Stadium (JIS) PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro Hanif mengungkapkan, Jakarta International Stadium (JIS) sudah mengakomodir pengendalian zona dari masing-masing area jika pada suatu pertandingan terjadi kericuhan dan kerusuhan antarsuporter.
Konsep pengendalian area dalam meminimalisir kerusuhan antarsuporter semakin meluas itu, telah tertuang dalam desain infrastruktur JIS. Di mana JIS memiliki banyak pintu keluar untuk setiap area. Cukup untuk mencegah kerusuhan masing-masing suporter tim keluar dari jalur yang berbeda.
“Jadi, untuk menghilangkan kontak, masing-masing suporter tim keluar dari arah berlawanan,” ucapnya dalam diskusi virtual, Rabu (14/7) malam.
Selain itu, untuk mencegah kerumunan, pintu keluar dapat tetap terbuka 30 menit setelah pertandingan sepak bola berakhir. Di sisi lain, ada tata kelola air di sekitar bangunan JIS. Jadi, air hujan yang jatuh ke atap bangunan JIS langsung dialirkan ke dalam tanah. Banyak sumur resapan di sekitar bangunan JIS yang diklaim dapat menangani banjir kiriman atau curah hujan yang sangat tinggi.
Sistem drainase lingkungan JIS juga diklaim telah memperhitungkan curah hujan dalam maksimum periode ulang 100 tahunan. Ia juga membantah, sumur resapan JIS terkendala kondisi muka air tanah di lokasi tersebut yang dianggap relatif dangkal.
“Bukan sumur dalam rumah tangga. Sumurnya tidak sedalam itu. (ini) mengebor jauh ke dalam tanah. Jadi, tidak pada level muka air tanah yang sampai 1-2 meter,” ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Proyek JIS Iwan Takwin, pada kesempatan sama menambahkan, pihaknya memanfaatkan digitalisasi dari segi pemantauan pengerjaan proyek secara langsung (real time) hingga building information modeling (BIM) dalam menghadapi berbagai kendala. Digitalisasi dokumentasi yang dilakukan sejak proses perencanaan, eksekusi, hingga pemeliharaan disebut berlangsung transparan dan akuntabel.
PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro, yang ditugaskan membangun dan mengelola JIS, lanjutnya, menjadi perusahaan pelopor bahkan BUMD pertama yang menggunakan BIM dengan teknologi di bidang teknik arsitektur dan konstruksi (AEC). Dengan demikian, mampu menyimulasikan seluruh informasi proyek pembangunan ke dalam model tiga dimensi.
“Pembangunan JIS pun mencetak sejarah bagi dunia konstruksi maupun infrastruktur di Indonesia,” jelasnya.