PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro membuka banyak opsi untuk mendapatkan pendanaan dalam membiayai megaproyek pembangunan fasilitas pengelolaan sampah (intermediate treatment facility/ITF) di Sunter, Jakarta Utara. Salah satunya, melalui penambahan modal daerah (PMD).
"Kita harus membuka semua opsi untuk memastikan semua ini jalan. Konteksnya tadi, urgensi pengelolaan sampah di DKI. Ini kegiatan prioritas daerah juga nasional," Direktur Pengembangan Bisnis Jakpro, M. Hanief Arie, dalam pemaparannya secara daring, Senin (28/6).
"Apakah ujungnya nanti PMD tambahan kepada Jakpro? Yang saya sampaikan, kami tidak tutup smua opsi. Mungkin saja itu dilakukan ketika tidak ada opsi lain," sambung dia.
Hanief sebelumnya menyatakan, progres pengerjaan ITF Sunter telah memasuki fase ketiga. Namun, belum ada pembangunan fisik yang dilakukan hingga kini lantaran masih mencari pendanaan.
Langkah utama yang sekarang ditempuh dengan mencari pemberi pinjaman. Diharapkan dapat rampung pada kuartal IV-2021 sehingga pengerjaannya bisa dimulai pada awal 2022.
"Kita sedang fokuskan dengan lembaga keuangan yang berpotensi dan berminat mendanai ITF Sunter. Semoga dalam waktu dekat, dalam hitungn bulan, kami sudah dapat komitmen," tuturnya.
Meski demikian, dirinya tidak menyebutkan secara detail siapa saja calon pemberi pinjaman yang sedang didekati Jakpro ataupun tertarik mendanai proyek pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di pesisir Ibu Kota itu. "Kami belum bisa sebut nama."