Cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2020 meningkat ke posisi US$131,7 miliar. Akhir 2019, hanya sebesar US$129,2 miliar.
Angka itu, menurut Bank Indonesia (BI), setara dengan pembiayaan 7,8 bulan impor. Atau 7,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
"Posisi cadangan devisa tersebut berada di atas standar kecukupan internasional. Sekitar tiga bulan impor," ucap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko, melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (7/2).
Menurutnya, cadangan devisa ini mampu mendukung ketahanan sektor eksternal. Juga menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Bank sentral berpandangan, peningkatan cadangan devisa dipengaruhi beberapa faktor. Penerbitan surat utang global (global bond) pemerintah, penerimaan devisa minyak dan gas, serta penerimaan valas lainnya.
"Ke depan, Bank Indonesia memandang, cadangan devisa tetap memadai. Didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang tetap baik," ujar Onny.