Emiten infrastruktur PT Jasa Marga (Persero) Tbk. menyiapkan anggaran senilai Rp27 triliun untuk pembangunan lima ruas tol baru pada 2019.
Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengatakan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) tersebut lebih besar dari target awal senilai Rp20 triliun. Dana belanja modal akan diperoleh dari pinjaman perbankan, obligasi, dan kas internal.
"Capex yang akan kami siapkan tahun ini Rp27 triliun, tergantung realisasi," kata dia dalam paparan publik usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Hotel Pullman Jakarta Pusat, Senin (6/5).
Dia menjelaskan, lima ruas tol baru yang akan dibangun emiten bersandi saham JSMR tersebut antara lain Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 seperti Cinere-Serpong, Serpong-Kunciran, dan Kunciran-Cengkareng.
Kemudian ruas tol melayang (elevated) Jakarta-Cikampek, Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung, dan Pandaan-Malang.
Direktur Pengembangan JSMR Adrian Priohutomo menambahkan, perseroan mengincar sejumlah proyek yang bukan merupakan penugasan dari pemerintah (unsolicited).
Proyek-proyek seperti ruas tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap yang sebelumnya disebut Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas), tol akses Patimban yang tengah ditinjau ulang, dan Ciranjang-Padalarang.
"Akses Patimban sekarang sedang ditinjau ulang trasenya," kata dia.
Sepanjang tahun lalu, Jasa Marga mengoperasikan tujuh ruas jalan tol baru sepanjang 318,75 kilometer.
Pendapatan perseroan dari usaha jalan tol sepanjang tahun buku 2018 mencapai Rp9,04 triliun. Capaian itu tumbuh 9,12% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, pendapatan usaha di luar konstruksi mencapai Rp9,78 triliun. Perolehan tersebut bertambah 9,67% year-on-year (yoy) dari tahun sebelumnya.
Dividen Rp330,30 miliar
Pada saat yang sama, Jasa Marga membagikan dividen tunai tunai Rp330,39 miliar. Pembagian dividen yang diputuskan dalam RUPST tersebut memiliki rasio 15% dari laba bersih perseroan tahun buku 2018 senilai Rp2,2 triliun.
Masing-masing pemegang saham tercatat memperoleh dividen senilai Rp45 per lembar. "Jumlah dividen setara dengan 15% dari total laba yang diperoleh perusahaan sepanjang tahun 2018. Sementara sebanyak 85% dari laba akan dibukukan sebagai laba ditahan," kata Desi.
Laba bersih yang diraup BUMN operator jalan tol itu terbilang stagnan secara tahunan. Sedangkan, pendapatan JSMR hanya naik 5,36% yoy menjadi Rp36,97 triliun pada 2018.
Pada perdagangan Senin (6/5) dikutip dari Bloomberg, saham JSMR ditutup melorot 3,85% sebesar 255 poin ke level Rp5.625 per lembar. Kapitalisasi pasar saham JSMR mencapai Rp40,82 triliun dengan imbal hasil mencapai 36,53% selama setahun terakhir.
Berikut tujuh tol baru yang dioperasikan Jasa Marga pada 2018:
1. Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Segmen Simpang Susun (SS) Tanjung Morawa-SS Parbarakan sepanjang 10,75 Km
2. Bogor Ring Road Segmen Kedung Badak-Simpang Yasmin sepanjang 2,65 Km
3. Batang-Semarang sepanjang 75 Km
4. Semarang-Solo Segmen Salatiga-Kartasura sepanjang 32,65 Km
5. Solo-Ngawi sepanjang 90,43 Km
6. Ngawi-Kertosono-Kediri Segmen Ngawi-Kertosono sepanjang 87,02 Km
7. Gempol-Pasuruan Segmen Rembang-Pasuruan (Grati) sepanjang 20,25 Km.