PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatatkan rekor melayani arus lalu lintas tertinggi saat arus mudik sepanjang libur Lebaran. Pangkalnya, 163.829 kendaraan melintasi Km 66 jalan tol Jakarta-Cikampek menuju timur pada H-3 Idulfitri 1444 H/2023 M atau Rabu (19/4).
Angka tersebut naik 201,09% dibandingkan saat norma sebesar 54.412 kendaraan atau meningkat 20,92% daripada puncak Lebaran 2022. Km 66 jalan tol Jakarta-Cikampek merupakan pertemuan lalu lintas kendaraan menuju arah trans-Jawa dan Cipularang.
Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga, Lisye Octaviana, mengklaim, kondisi lalu lintas di tol Jakarta-Cikampek masih dapat dikendalikan dengan baik sekalipun volumenya meningkat signifikan. Dalihnya, perencanaan lebih matang, kesiapan teknologi lebih baik, dan koordinasi lebih intensif dengan stakeholder pada tahun ini.
"Terdapat 3 manajemen kunci manajemen arus lalu lintas mudik tahun ini. Yang pertama, adalah kesiapan dari infrastruktur jalan tol yang dilakukan oleh Jasa Marga dengan penambahan satu lajur di jalan tol Jakarta-Cikampek untuk kedua arahnya," katanya dalam keterangannya, Kamis (20/4).
"Yang kedua, penggunaan teknologi traffic counting sebagai decision support system yang mendukung keputusan pimpinan puncak di kepolisian dan Jasa Marga dalam memutuskan penanganan volume lalu lintas yang jumlahnya luar biasa. Hingga yang ketiga, koordinasi lintas sektoral yang sangat intensif dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan secara komprehensif," imbuhnya.
Lisye melanjutkan, penambahan satu lajur di jalan tol Jakarta-Cikampek rampung sejak H-14 Lebaran. Dengan demikian, kini terdapat 4 lajur di kedua arahnya, tepatnya sejak Km 50 hingga Km 66 ke arah Cikampek atau Km 61 sampai Km 50 ke arah Jakarta.
Dirinya optimistis rekayasa lalu lintas di tol Jakarta-Cikampek hanya sebatas lawan arah (contraflow) saat arus mudik dan balik Lebaran seiring selesainya proyek pelebaran lajur itu. Ini pun diklaim berdasarkan perhitungan indikator lalu lintas melalui traffic counting.
"Sedangkan untuk one way, dimulai sejak Km 72 jalan tol Cipali sampai dengan Km 414 Gerbang Tol (GT) Kalikangkung, jalan tol Batang-Semarang. Pengaturan ini turut memberikan akses bagi pengguna jalan tol Jakarta-Cikampek menuju dan dari jalan tol Cipularang dan jalan tol Padaleunyi," tuturnya.
Lisye menambahkan, Jasa Marga mengoperasikan 52 traffic counting yang berfungsi sebagai indikator sebagai rekomendasi pengaturan dan rekayasa lalu lintas. Traffic counting terintegrasi dengan Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) melalui Jasamarga Integrated Digitalmap (JID), lalu diolah dan disampaikan kembali hasilnya kepada pimpinan untuk pengambilan rekayasa lalu lintas.
"Informasi ini kemudian disebarkan kepada pengguna jalan untuk membantu mereka dalam merencanakan perjalanan. Di antaranya, yaitu melalui aplikasi Travoy yang menyediakan informasi lalu lintas real time dari pantauan lebih dari 1.900 CCTV di seluruh ruas jalan tol, Dynamic Message Sign (DMS) berbasis estimated time arrival (ETA), yang terintegrasi dengan rest area management system (RAMS), sehingga dapat memberikan estimasi waktu perjalanan dan kapasitas rest area, hingga One Call Center 24 jam Jasa Marga di nomor 14080," urainya.