PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) lebih dari Rp25 triliun tahun ini. Head of Corporate Finance Jasa Marga Eka Setya Adrianto menjelaskan sebagian besar dana capex akan digunakan untuk membangun jalan tol.
Eka mengungkapkan capex akan diperoleh dari instrumen pembiayaan yang diterbitkan perusahaan sejak 2017, antara lain obligasi, sukuk, ataupun produk-produk di market lainnya.
“Pendanaan kita masih aman untuk tahun ini,” kata Eka di Jakarta, Kamis (7/2).
Hingga saat ini, kata Eka, perusahaan mengoperasikan setidaknya 1.000 kilometer (km) jalan tol. Tahun ini, ditargetkan panjang tol bertambah hingga 1.300 km. Perusahaan masih terus melakukan pembangunan proyek-proyek jalan tol dan menjalankan konsesi pengusahaan tol.
Eka mengungkapkan saat ini Jasa Marga mengoperasikan 13 ruas jalan tol di level induk perusahaan. Sementara, tiga jalan tol beroperasi di level anak perusahaan. Pada saat yang sama, Jasa Marga mengkonstruksi 10 konsesi jalan tol baru di level anak persuhaan.
Adapun 13 ruas jalan milik induk usaha yakni Cawang-Tomang-Pluit (Jakarta Inner Ring Road), Prof. Dr. Ir. Sedyatmo (Airport), Padalarang. Kemudian ada juga Cileunyi, Jakarta-Cikampek, Palikanci, Jagorai, serta Surbaya-Gempol. Juga Semarang, Jakarta Outer Ring Rood. Lalu, Ulujami-Pondok Aren, Jakarta-Tangerang, dan Belmera.
"Karena kami perusahaan terbuka, jadi fokusnya tentu (membangun) jalan-jalan tol yang secara kelayakan masih bagus. Eskpansinya di mana saja, selama return menjanjikan," kata dia.
Holding BUMN
Sementara itu, Eka mengungkapkan dengan rencana bergabungnya Jasa Marga ke Holding BUMN Konstruksi dan Infrastruktur, Jasa Marga masih akan fokus dalam pembangunan jalan tol.
Mengenai kepemilikan aset, Eka menuturkan tidak ada perubahan yang signifikan. Total aset Jasa Marga saat ini mencapai Rp100 triliun.
Adapun pembagian saham setelah melakukan holding ini, pengendalian langsung akan dilaksanakan melalui kepemilikan 1 saham Seri A Dwiwarna di Jasa Marga.
Sedangkan pengendalian secara tidak langsung akan dilaksanakan melalui kepemilikan 100% saham pada HK yang akan menjadi pemegang saham Seri B terbanyak di Jasa Marga.
Seperti diketahui, sesuai permintan Kementerian BUMN, tiga perusahaan akan ada di bawah kepemimpinan Hutama Karya, yakni PT Adhi Karya Tbk., PT Waskita Karya Tbk., dan Jasa Marga. Adapun progres untuk holding ini masih menunggu Peraturan pemerintah.