Masa penguncian penjualan (lock up) saham seri A PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan berakhir 30 November 2022 atau genap 8 bulan sejak emiten melakukan initial public offering (IPO) per 30 Maret lalu. Ini sesuai Pasal 6 angka 2 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 22 Tahun 2021.
Jelang berakhirnya masa lock up, GOTO pun berusaha menghindari potensi jatuhnya harga saham karena dikhawatirkan banyak investor menjual saham pada saat yang bersamaan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah membangun komunikasi dengan pemegang saham utama agar menjual saham mereka secara terkontrol, yang nilai mencapai sekitar US$1 miliar atau setara Rp15,5 triliun.
Sementara itu, Managing Director Center of Economic Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, mengimbau emiten agar waspada. "Masa lock up segera berakhir, pemegang saham lama boleh menjual sahamnya, exit. Siapa yang akan beli saham tersebut? Investor lokal? Hati-hati, nantinya mangkrak!" ucapnya dalam keterangannya, dikutip Jumat (21/10).
Menurut Anthony, pemegang saham lama akan "balik modal" jika bisa menjual seharga Rp100/lembar dan profit 100% dari nilai investasi apabila dijual Rp200/saham. Dengan demikian, investor dinilai berkepentingan menjaga harga sama tetap tinggi pada masa lock up.
Sementara itu, terdapat sekitar 1,1 triliun saham GOTO atau lebih dari 90% dari total yang beredar memenuhi syarat untuk dijual pada 30 November. Pemilik saham seri A sebelum IPO dan berada pada masa lock up, antara lain, Garibaldi Boy Thohir sebanyak 1.054.287.487 saham (0,09%), SF GT Subco (Singapora) Pte Ltd 103.120.303.128 saham (9,02%), Taobao China Holding Limited 104.731.124.993 saham (9,16%), Gptp Peopleverse Fund 106.908.291.844 saham (9,35%), dan lain-lain yang kepemilikannya di bawah 5% sebanyak 745.674.313.947 saham (65,2%).