close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Anies Baswedan kunjungi Pasar Induk Kramat Jati untuk cek stok dan harga kebutuhan pokok jelang lebaran, Jumat (1/6). (Foto: Ayu Mumpuni/Alinea.id)
icon caption
Anies Baswedan kunjungi Pasar Induk Kramat Jati untuk cek stok dan harga kebutuhan pokok jelang lebaran, Jumat (1/6). (Foto: Ayu Mumpuni/Alinea.id)
Bisnis
Jumat, 01 Juni 2018 18:02

Jelang lebaran, Anies Baswedan sidak harga sembako di pasar

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk memantau harga kebutuhan pokok di pasar menjelang lebaran.
swipe

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk memantau harga kebutuhan pokok di pasar menjelang lebaran.

Anies Baswedan melakukan kunjungan ke Pasar Induk Kramat Jati untuk memastikan stok kebutuhan pokok untuk masyarakat aman. Kedatangan Anies pada Jumat siang (1/6), sekaligus memastikan harga bahan-bahan kebutuhan masyarakat yang biasanya mengalami kenaikan menjelang lebaran.

“Kita sudah melewati separuh bulan suci ramadan, kita sudah memasuki separuh yang kedua dan kita ingin memastikan bahwa stok-stok di pasar itu aman dan kebutuhan warga Jakarta itu aman,” kata Anies setelah menyambangi pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jumat (1/6).

Dalam kunjungannya tersebut Anies mengecek satu per satu bahan kebutuhan pokok yang dijual di Pasar Induk Kramat Jati, mulai dari paket kebutuhan pengguna Kartu Jakarta Pintar (KJP), buah-buahan, cabai, juga kebutuhan pokok lainnya. 

Dari kunjungannya tersebut Anies memastikan kebutuhan pokok masyarakat menjelang lebaran sudah dikelola lebih efesien lagi.

“Informasi tentang ketersediaan dari bahan-bahan pokok itu ter-update secara rutin, sehingga kita mengetahui secara persis pasokan yang ada, kondisi yang ada, sehingga harga lebih aman,” tuturnya.

Sayangnya, belakangan harga telur dan daging ayam mengalami kenaikan. Namun Anies memastikan bahwa hal itu sudah dapat diantisipasi.

Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arif Nasrudin mengatakan, kenaikan harga tersebut sudah langsung dikoordinasikan oleh Kementerian Perdagangan. Ia juga menampik kenaikan harga tersebut berkaitan dengan kenaikan dollar AS yang terjadi belum lama ini.

“Jadi kalau daging ayam dan telur, sebenarnya kalau telur sudah turun di pasar. Daging ayam sebenarnya dua minggu lalu kita sudah meeting dengan menteri perdagangan dan memutuskan untuk adanya harga HET Rp33.000/kg itu di Jakarta dan Jawa Barat,” jelas Arif.

Harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan itu menurut Arif sudah disosialisasikan. Akan tetapi tak dapat dipungkiri di Pasar Induk Kramat Jati pun masih ditemukan pedagang yang menjual daging ayam dengan harga Rp45.000 per kilogram.

Arif menuturkan jika adanya harga yang lebih dari HET dikarenakan beratnya yang lebih dari satu Kg. Ia juga menegaskan akan memberikan sanksi kepada para pedagang seperti pengeluaran dari pasar bagi pedagang yang melanggar ketentuan tersebut.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan