PT Pertamina (Persero) bersama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas resmikan 7 lembaga penyalur BBM Satu Harga di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Melalui peresmian ini, artinya Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) telah menyelesaikan pembangunan 78 lembaga penyalur BBM Satu Harga sepanjang tahun 2021.
Secara rinci sebanyak 10 di Sumatera, 12 di Nusa Tenggara Timur, 6 di Nusa Tenggara Barat, 23 di Kalimantan, 9 di Sulawesi, dan 18 di wilayah Papua dan Maluku.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pemerintah akan terus berupaya menyalurkan energi hingga ke pelosok negeri dengan mengedepankan kesetaraan harga. Melalui BBM Satu Harga menurutnya selain memastikan ketersediaan energi juga untuk memastikan tidak ada lagi diskriminasi.
"BBM Satu Harga ini adalah program keadilan dan pemerataan energi, kami ingin energi dengan harga terjangkau ini dapat dinikmati manfaatnya oleh masyarakat," kata Arifin dalam keterangan resminya, Rabu, (22/12).
Menurutnya dengan ketersediaan energi di masyarakat akan mendorong mobilitas dan kegiatan ekonomi, yang akhirnya akan mempercepat roda pembangunan di seluruh tanah air. Dia menyebut hingga tahun 2024 ditargetkan akan ada 573 lembaga penyalur BBM Satu Harga.
"Saat ini sudah 321 yang resmi beroperasi, masih sekitar lebih dari 240 lembaga penyalur BBM Satu Harga yang harus dibangun selama 2 tahun. Kita harus berkomitmen bersama memenuhi target ini dan terus berkontribusi kepada masyarakat," jelasnya.
Sementara itu, Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan bahwa BPH Migas mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memastikan serta menjamin penyaluran energi terutama ketersediaan BBM yang terjangkau di seluruh pelosok negeri.
"Dari target 76 titik lembaga penyalur BBM Satu Harga di tahun 2021, terealisasi 78 titik, ini artinya melebihi target," ucapnya.
Direktur Logistik & Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Mulyono menyampaikan dengan tambahan titik BBM Satu Harga yang diresmikan ini, sejak 2017 hingga tahun 2021 Pertamina telah mengoperasikan 321 titik BBM Satu Harga yang tersebar di 112 kabupaten di Indonesia termasuk di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
"Pertamina akan terus memastikan distribusi bahan bakar ke SPBU BBM Satu Harga berjalan dengan baik, tepat waktu, tepat jumlah dan tepat kualitas," paparnya.