close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pekerjaan pembangunan CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta. Foto:  PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya
icon caption
Pekerjaan pembangunan CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta. Foto: PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya
Bisnis
Selasa, 15 November 2022 09:21

Jepang, Inggris, dan Korsel berpartisipasi dalam pembangunan MRT Jakarta

MoU yang ditandatangani dengan Korea Selatan merupakan tindak lanjut dari pembicaraan pada kegiatan 28th ASEAN Transport Minister Meeting.
swipe

Tiga negara yakni Jepang, Inggris, dan Korea Selatan, sepakat untuk berpartisipasi dalam proyek pengembangan angkutan massal perkotaan MRT Jakarta. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Indonesia dengan ketiga negara tersebut yang berlangsung di Bali, Senin (14/11).

Penandatanganan ini dihadiri Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri untuk Kerja Sama Luar Negeri Jepang Satoru Mizushima, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins, Menteri Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korsel Won Hee-Ryong, Dubes RI untuk Korsel Gandi Sulistiyanto, serta PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Terdapat tiga nota kesepahaman yang ditandatangani dalam kesepakatan tersebut. Pertama, Memorandum of Cooperation (MoC) antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang tentang kelanjutan pembangunan MRT Jakarta East-West Line Phase 1. Kemudian, Letter of Intent (LoI) antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Inggris tentang Kerja Sama Pembangunan MRT Jakarta.

"Jepang dan Inggris merupakan dua mitra strategis Indonesia yang telah banyak melakukan kerja sama yang saling menguntungkan di berbagai bidang, termasuk sektor transportasi," kata Budi dalam keterangannya, dikutip Selasa (15/11).

Berikutnya juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Korea Selatan tentang pembangunan MRT Jakarta Fase 4 dengan lintas Fatmawati-Kampung Rambutan.

Budi mengatakan, MoU yang ditandatangani dengan Korea Selatan merupakan tindak lanjut dari pembicaraan pada kegiatan 28th ASEAN Transport Minister Meeting yang diselenggarakan pada 16-17 Oktober 2022 di Bali.

"Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Korsel, akhirnya pada hari ini (Senin, 14/11) kedua negara telah mencapai kesepahaman bersama dengan ditandatanganinya MoU,” ujar Budi.

Dengan adanya nota kesepahaman ini diharapkan akan menjadi langkah awal percepatan pengembangan MRT di Jakarta.

Pengembangan MRT di Jakarta dinilai dapat menjadi solusi mengurangi kemacetan serta sebagai moda transportasi publik yang ramah lingkungan. Sehingga, mampu mengurangi polusi dan meningkatkan kualitas udara bersih.

Momentum Presidensi Indonesia dalam KTT G20 tahun ini dimanfaatkan untuk mencari peluang kerja sama pembangunan infrastruktur transportasi dengan banyak negara melalui pendanaan kreatif non-APBN.

Hal ini dilakukan agar pembangunan infrastruktur transportasi dapat terus dilakukan dalam rangka meningkatkan konektivitas dan daya saing negara, di tengah keterbatasan APBN.

"Sebagaimana amanat Bapak Presiden bahwa pengembangan angkutan massal perkotaan seperti MRT Jakarta sangat penting untuk terus dilakukan. Saat ini DKI Jakarta dinilai sebagai kota yang cukup representatif untuk percontohan pengembangan angkutan massal perkotaan. Tempat-tempat lain yang sekarang sedang akan dilakukan studi berkaitan dengan MRT dan LRT yaitu Medan, Bandung, Surabaya, dan Bali," tukas Budi.
 

img
Gempita Surya
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan