Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, ruang ekonomi Indonesia sangat besar, dengan daya beli yang sangat besar. Daya beli rakyat Indonesia juga sangat besar, yang ditunjukkan dengan indeks konsumsi yang terus meningkat.
Presiden pun optimistis Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan kembali ke 4,5% hingga 5% pada 2021, seiring dengan perbaikan ekonomi Indonesia yang didukung dengan produksi permintaan. Namun, dia mengingatkan jangan sampai hal ini hanya menguntungkan produk luar negeri.
"Kemarin saya sampaikan, cinta produk indonesia, dan saya sampaikan boleh saja kita tidak suka pada produk asing. Masa enggak boleh kita enggak suka (produk asing)? Kan boleh saja kita enggak suka sama produk asing. Gitu saja ramai," kata Jokowi dalam sambutannya di.Rakernas Hipmi, Jumat (5/3).
Dia melanjutkan, untuk menuju loyalitas konsumen Indonesia ke produk dalam negeri, menurutnya ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Produk dalam negeri harus memiliki harga yang kompetitif dan berkualitas baik.
"Ini dari sisi produsen harus terus memperbaiki kualitasnya, packaging, desainnya, agar bisa mengikuti tren," ujarnya.
Jokowi mengatakan, dari sisi pemerintah, dirinya selalu menyampaikan ke kementerian dan lembaga, serta BUMN, untuk memperbesar tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Jika bisa, jangan sampai proyek-proyek pemerintah menggunakan barang impor.
Selain itu, Jokowi menuturkan pemerintah juga terus menggaungkan ajakan untuk cinta produk Indonesia ke masyarakat.
"Kita ini menganut keterbukaan ekonomi, tidak ada yang kita tutup. kita bukan bangsa yang menyukai proteksionisme, tetapi kita tidak boleh jadi korban praktik curang dari perdagangan dunia," tuturnya.
Presiden pun kembali menegaskan, tidak mau Indonesia hanya menjadi pasar dari praktik tidak adil yang membahayakan UMKM. Menurutnya, saat ini banyak praktik predatory pricing yang membunuh pedagang kecil.
"Saya selalu menekankan Indonesia mengundang investasi, silakan ekspor, silakan maju sama-sama. Jangan mereka untung, kita jadi penonton," ucapnya.