Indonesia dan Timor Leste berkomitmen mengintensifkan pembahasan pengembangan kawasan ekonomi di wilayah perbatasan kedua negara. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pernyataannya usai melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Republik Demokratik Timor Leste, Taur Matan Ruak di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (13/2).
"Kita berkomitmen untuk mengintensifkan pembahasan mengenai pengembangan kawasan ekonomi di wilayah perbatasan antara NTT (Nusa Tenggara Timur) dan Oecusse," kata Jokowi.
Sejalan dengan hal tersebut, kedua pemimpin negara bersepakat mendorong pembentukan perjanjian kerja sama investasi bilateral. Tujuannya antara lain adalah untuk mendukung kerja sama ekonomi di kedua negara.
"Dan, untuk mendukung kerja sama ekonomi khususnya pengembangan kawasan ekonomi di wilayah perbatasan, kita sepakat untuk mendorong dimulainya perundingan pembentukan Bilateral Investment Treaty,” tutur Jokowi.
Menurut Jokowi, penting untuk membangun kerja sama antara Indonesia dan Timor Leste, terlebih di bidang ekonomi. Oleh karenanya, ia menyambut baik komitmen kedua negara untuk meningkatkan konektivitas darat.
Peningkatan konektivitas pada sektor transportasi darat yang dimaksud antara lain melalui peluncuran perdana trayek bus dengan rute Kupang-Dili.
"Secara khusus, saya juga mendorong agar biaya logistik transportasi laut untuk kegiatan bisnis dapat diturunkan," ujarnya.
Lebih lanjut, imbuh Jokowi, Indonesia dan Timor Leste juga bersepakat untuk mendorong pengelolaan kawasan perbatasan. Salah satunya dengan menyelesaikan dua segmen perbatasan darat yang tersisa pada tahun ini, yakni segmen Noel Besi-Citrana dan segmen Bijael Sunan-Oben.
"Penyelesaian perundingan batas darat ini penting untuk dapat memulai perundingan maritim serta mendorong pembangunan PLBN di Oepoli," kata Jokowi.
Selain itu, pada pertemuan hari ini, kedua kepala negara juga membahas terkait penguatan kerja sama pembangunan. Disampaikan Jokowi, terdapat 258 kegiatan kerja sama pembangunan Indonesia dengan Timor Leste yang melibatkan ribuan peserta sejak 2006.
Jokowi menambahkan, Indonesia juga telah memberikan 489 beasiswa bagi pelajar Timor Leste dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Hal ini merupakan upaya yang dilakukan guna mendukung pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
"Indonesia berkomitmen untuk terus melanjutkan kerja sama pembangunan, terutama melalui penguatan kapasitas SDM," ucap Jokowi.