Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 yang diselenggarakan di ICE BSD, Tangerang, Banten, hari ini (19/10). Gelaran tersebut dapat membukukan transaksi dalam jumlah besar, sekaligus meningkatkan surplus neraca perdagangan Indonesia.
"Saya mengucapkan selamat pada Trade Expo Indonesia ke-37 ini. Semoga nanti apa yang tadi ditargetkan oleh Menteri Perdagangan, lebih dari 10 miliar Dolar AS, betul-betul bisa kita capai. Kita harapkan itu akan mendorong surplus neraca perdagangan kita pada masa-masa mendatang," kata Jokowi dalam sambutannya.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga mengapresiasi kinerja seluruh pihak yang berhasil mempertahankan surplus neraca perdagangan Indonesia hingga kurun waktu 29 bulan.
“Ini atas dukungan Bapak-Ibu sekalian, sudah 29 bulan kita terus surplus neraca dagang kita. Tadi sudah disampaikan oleh Pak Zul, Menteri Perdagangan, dari Januari-September surplus kita mencapai USD39,8 miliar. Ini jumlah yang tidak sedikit, ini juga berkat kerja keras Bapak-Ibu sekalian,” ujar Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi meyakini perekonomian Indonesia di kuartal ketiga masih tumbuh. Jokowi menilai, neraca dagang surplus, pertumbuhan kredit, dan indeks kepercayaan konsumen masih dalam kondisi yang baik.
Kendati demikian, Jokowi mengingatkan agar seluruh pihak dapat terus bekerja keras menghadapi kondisi yang sulit saat ini.
"Angka-angka yang kita lihat, neraca dagang kita bulan yang lalu masih surplus 5,7%, kredit tumbuh 10,7%, indeks kepercayaan konsumen masih di angka 124,7%. Semuanya masih pada kondisi yang baik-baik. Tetapi sekali lagi, dalam kondisi yang sangat-sangat sulit seperti ini kerja keras adalah kuncinya," ucap Jokowi.
Ia mengingatkan jajarannya untuk bekerja secara lebih detail, tidak hanya dari aspek mikro, namun juga makronya.
"Kerja sekarang memang harus lebih detail, dilihat satu persatu dan dikejar diselesaikan, itulah kerja yang dilakukan oleh pemerintah saat ini."
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dalam laporannya menyampaikan, surplus neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari-September meningkat 58,9% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
“Surplus Indonesia mencapai USD 39,87 miliar, naik 58,8 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Ekspor nonmigas tercatat sebesar USD207,19 miliar atau naik 33,21 persen dibanding tahun 2021 yang lalu,” ungkap Zulkifli.
Zulkifli mengungkapkan, Indonesia terus berupaya membuka akses pasar di negara-negara mitra melalui perjanjian perdagangan serta misi dagang ke luar negeri. Hal itu dilakukan sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekspor di Indonesia.
Selain itu, lanjut dia, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga tengah fokus mengembangkan potensi perdagangan di pasar nontradisional.
“Ke depan, kami akan lebih fokus menggarap pasar nontradisional. Untuk mengatasi perlambatan ekonomi dunia, kita fokus menggarap pasar nontradisional,” pungkasnya.
TEI ke-37 2022 digelar selama lima hari mulai 19-23 Oktober 2022 di ICE BSD, Tangerang. Adapun secara online, kegiatan ini akan berlangsung pada 19 Oktober–19 Desember 2022.
Pameran ini menampilkan 7 zona kategori produk yakni manufaktur, fesyen, aksesoris, kecantikan, kesehatan, peralatan medis, mebel, dekorasi, jasa digital, serta makanan dan minuman.
Sebanyak 2.288 pembeli dari 176 negara telah terdaftar pada pameran ini. Oleh karenanya, acara ini diharapkan menjadi titik balik geliat ekonomi Indonesia pascapandemi Covid-19.
