Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimis pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2021 kurang lebih 7%. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan program vaksinasi Covid-19 gotong royong yang menyasar para pelaku ekonomi, dari pihak manajemen perusahaan, hingga karyawannya.
“Vaksinasi ini juga kita harapkan bisa memulihkan ekonomi. Kita tahu kuartal I-2021, atau pada Januari, Februari, dan Maret, pertumbuhan ekonomi kita masih berada di angka minus 0,74%,” ujar Jokowi dalam konferensi pers virtual, Selasa (18/5).
“Dan kita semuanya berharap dengan kerja keras kita semua. Kta berharap di kuartal II-2021 pada April, Mei, dan Juni ini, sesuai dengan target. Yaitu kurang lebih 7% bisa kita capai. Karena produksi di semua lini perusahaan, unit usaha semuanya bisa bergerak normal kembali,” sambungnya.
Ia menginginkan sebanyak 181.500.000 penduduk Indonesia segera disuntik vaksin Covid-19. Bahkan, diharapkan sekitar 70 juta penduduk Indonesia sudah divaksin Covid-19 sebelum Agustus 2021. Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 gotong royong dianggap turut mempercepat untuk mencapai target tersebut.
Ia berharap pencapaian target 70 juta penduduk Indonesia sudah divaksin Covid-19 maksimal September 2021 dapat diiringi dengan pemulihan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kita harapkan pada bulan-bulan itu kurvanya (penurunan kasus Covid-19) sudah pada berada di bawah dan kita harapkan, perusahaan, pabrik, industri, semua bisa berproduksi dalam suasana yang normal kembali,” tutur Jokowi.
Dalam skema vaksinasi gotong royong ini, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) bersama perusahaan-perusahaan terkait, menyediakan vaksin Covid-19 secara gratis. Jatah untuk vaksinasi gotong royong pada tahap pertama mencapai 420.000 dosis.
Ia pun mengaku telah memerintahkan jajarannya segera menggelar program vaksinasi gotong royong. Sebab, nanti Indonesia bakal memperoleh banyak suplai vaksin Covid-19 tambahan.
“Pagi hari ini saya mengunjungi PT Unilever yang bersama-sama dengan 18 perusahaan telah memulai vaksiansi gotong royong,” ucapnya.