Presiden Joko Widodo (Jokowi) geram dengan tudingan politisasi produksi mobil Esemka.
Mantan Wali Kota Solo itu mengaku pemerintah tidak ikut andil untuk memproduksi mobil Esemka secara masal. Sebab, produksi mobil Esemka merupakan wewenang industri dan perusahaan.
"Hanya mendorong, hanya mendorong lho. Jangan dipikir saya yang buat mobil Esemka," ujarnya, usai menghadiri pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) Ke-33 di Indonesia Convention Exhibition, Tangerang, Banten, Rabu (24/10).
Calon presiden petahana nomor urut 01 itu mengaku hanya mendorong agar mobil Esemka bisa melakukan uji emisi dan uji kelaikan. Itu adalah tugas pemerintah.
"Setelah jadi, ya diserahkan kepada industri. Mau diproduksi atau tidak, ya bukan urusan kita lagi. Masa presiden mau buat pabrik sendiri, bikin mobil Esemka sendiri, yang bener aja," urainya.
Menurut Jokowi, produksi mobol Esemka sepenuhnya dikerjakan oleh pelaku industri otomotif. Pemerintah menegaskan tidak ikut campur dalam proses produksi.
"Tapi kalau itu jadi, saya pasti datang dan akan saya buka. Karena jelas itu brand dan principal Indonesia," tegasnya.
Saat menjadi Wali Kota Solo Jawa Tengah, Jokowi mendorong mobil kreasi anak-anak SMK yang dibantu oleh teknisi perusahaan besar.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan akan kembali melakukan uji tipe mobil Esemka yang akan diproduksi dalam waktu dekat.
"Saya akan tinjau lai esemka ini karena ada karya anak bangsa. Memang ada syarat-syarat dipenuhi, saya memang mendukung itu," katanya.
Mobil Esemka yang dirakit oleh pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) perdana mencuat pada 2009. Bahkan, Jokowi saat menjadi Wali Kota Solo menggunakan mobil Esemka sebagai kendaraan dinas.
Kala itu, Jokowi menggunakan mobil Esemka Rajawali berwarna hitam. Pamor mobil itu melejit ke tingkat nasional bersama nama Jokowi.
Esemka yang digadang-gadang akan menjadi mobil nasional itu disebut-sebut turut melambungkan nama Jokowi hingga memenangkan Pilkada DKI Jakarta. Jokowi yang berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akhirnya berhasil mengalahkan calon petahana Fauzi Bowo dan menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Pada perjalanannya, mobil Esemka terbentur emisi gas buang yang terlampau tinggi. Esemka tercatat telah gagal melewati uji emisi pada 2010 dan 2012.
Mobil yang diciptakan oleh Sukiyat itu kemudian akan diproduksi oleh Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM. Hendropriyono melalui bendera PT Adiperkasa Citra Lestari. Perusahaan ini membentuk usaha patungan menjadi PT Adiperkasa Citra Esemka Hero (ACEH).
Pada Maret 2017, Esemka sudah menyiapkan pabrik di Boyolali. Saat itu pabrik sudah dalam tahap finishing. Selain di Boyolali, Esemka juga membangun pabrik di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. (Ant).