Presiden Joko Widodo (Jokowi) senang dengan terbangunnya rumah susun (rusun) terintegrasi transportasi (transit development oriented/TOD) di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), Semesta Mahata. Pangkalnya, dekat dengan berbagai fasilitas.
"Yang paling saya senang kalau di sini, di Depok sini, lompat mau ke rumah sakit dekat, lompat mau ke UI (Universitas Indonesia) dekat, lompat mau ke HI (Hotel Indonesia) juga dekat karena langsung loncat ke kereta api langsung sampai," ucapnya saat peresmian Semesta Mahata, Kamis (13/4).
Selain itu, harganya pun terjangkau lantaran ada yang bersubsidi dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) senilai Rp200 jutaan. Adapun nonsubsidi mulai Rp300 jutaan hingga Rp500 jutaan. "Cicilannya juga sangat murah sehingga sangat pas sekali untuk hunian anak muda," kata Jokowi.
Rusun Semesta Mahata, yang terdiri dari 940 unit, berdiri di atas lahan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, tepatnya di atas Stasiun Pondok Cina. Proyek tersebut dikelola Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas).
Hunian ini merupakan satu dari tujuh proyek percontohan (pilot project) yang juga tersebar di Kota Tangerang Selatan, Jakarta, Bogor, dan Karawang dengan sasaran milenial. Secara keseluruhan, terdapat 8.438 unit dalam tujuh rusun berkonsep TOD tersebut.
Melansir kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi optimistis hunian TOD yang dikembangkan BUMN dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu dapat mengurangi angka kemacetan. Pangkalnya, berdiri di atas fasilitas transportasi umum.
"Ini disiapkan untuk hunian milenial yang kalau mereka beli, bonusnya dapat kereta api. Bangun tidur, mandi, langsung lompat sudah masuk ke KRL (kereta rel listrik), kereta api. Ke mana pun bisa sehingga kita semuanya tidak tergantung dengan kendaraan-kendaraan pribadi, mobil yang memacetkan, utamanya di Jabodetabek," tuturnya.
Presiden pun mendorong pembangunan serupa dikembangkan di perkotaan lainnya. "Tadi saya sudah perintahkan tidak hanya dibangun di Jakarta dan sekitarnya saja, tetapi di kota-kota yang sudah mengalami kemacetan harus pembangun TOD-TOD seperti ini. Harus!"