Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, 2023 merupakan tahun yang penuh tantangan dan tersulit, baik bagi Indonesia maupun negara lainnya. Meski demikian, ia mengajak seluruh kalangan untuk tetap optimis menghadapinya.
Optimisme ini, menurut Jokowi, bisa diterapkan dalam memajukan Indonesia dengan memanfaat potensi dan peluang yang ada. Selain itu, 2022 juga telah memberikan banyak pelajaran bagi Indonesia dalam beradaptasi dan bertransformasi, sekaligus mengoptimalkan teknologi untuk meningkatkan transformasi.
“Kita punya banyak potensi dan peluang yang belum tergarap secara optimal, punya banyak peluang untuk tumbuh lebih kuat sebagai daya tarik investasi,” kata Jokowi dalam pembukaannya di acara Saratoga Investment Summit 2023, Kamis (26/1).
Jokowi menuturkan, adanya pembangunan infrastruktur yang merata, terutama di luar Pulau Jawa, menjadi nilai lebih Indonesia untuk menjadi negara tujuan investasi. Oleh karena itu, dia menegaskan, pemerintah akan terus mendorong dan terbuka pada peningkatan investasi yang bersifat meningkatkan nilai tambah, ramah lingkungan, berkelanjutan, dan inklusif.
“Hilirisasi dan sumber daya alam (SDA) merupakan salah satu pengentas investasi kita untuk menyambut ekonomi baru di masa depan, mengambil peran dalam transisi ke energi bersih, dan berkontribusi dalam penurunan emisi karbon untuk mengurangi pemanasan global,” ujarnya.
Meski banyak tantangan yang dihadapi dalam peningkatan hilirisasi industri, Jokowi menegaskan, Indonesia akan tetap tegak berdiri.
“Kita tidak akan goyah oleh tekanan-tekanan, kita telah menghentikan ekspor bahan mentah seperti nikel, bauksit, dan nanti timah dan tembaga, serta lainnya. Sehingga bisa memberikan nilai tambah yang lebih tinggi dan memberikan lapangan pekerjaan yang lebih banyak lagi bagi masyarakat,” ucap Jokowi menjelaskan.
Dia juga membeberkan, kesuksesan Indonesia dalam menggelar Presidensi G20 di Bali 2022 lalu menjadi momentum mendapatkan kepercayaan dunia. Momentum tersebut, menurutnya, harus dimanfaatkan dalam merebut peluang investasi ekonomi hijau, seperti pengembangan ekosistem energi listrik, energi baru terbarukan, dan kawasan industri hijau, serta industri hemat energi yang ramah lingkungan.
“Untuk itu saya mengundang investor agar tidak ragu menanamkan investasinya di Indonesia. Berkolaborasi mewujudkan kemajuan Indonesia,” ucap Jokowi.