PT Mandiri Sekuritas mencatat kinerja moncer di tengah pandemi Covid-19. Direktur Utama Mandiri Sekuritas Dannif Danusaputro mengatakan capaian itu ditopang oleh empat lini bisnis utama perusahaan.
Sebagai perusahaan efek, Mandiri Sekuritas memiliki empat lini bisnis utama di pasar modal, yaitu, capital market institusi, ritel, investment banking, dan global bond melalui anak usaha Mandiri Securities Pte. Ltd. (Mandiri Securities Singapore
“Dengan memiliki layanan lengkap, perusahaan dapat memaksimalkan setiap peluang untuk menghasilkan kinerja yang optimal. Di masa pandemi ini, lini bisnis ritel dan global bond mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang paling signifikan," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (5/11).
Dannif mengatakan pertumbuhan bisnis layanan ritel didorong oleh meningkatnya partisipasi investor individu di masa pandemi yang didukung oleh kemudahan berinvestasi melalui layanan digital.
Jumlah nasabah ritel Mandiri Sekuritas hingga kuartal III-2020 meningkat lebih dari 50% (yoy), dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
"Nilai transaksi harian nasabah ritel juga meningkat sekitar 70% (yoy) hingga kuartal III-2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," ujarnya.
Sementara itu, dari segmen global bond, Mandiri Securities Singapore sukses menyelesaikan 12 mandat penerbitan obligasi global dengan nilai penjaminan sebesar US$2,1 miliar hingga kuartal III-2020, atau meningkat 29,4% (yoy) dari periode yang sama tahun lalu.
"Beberapa penerbitan global bond sepanjang tahun ini yakni global bond perdana PT Hutama Karya (Persero), global bond PT Pertamina, global bond PT Medco Energi Internasional Tbk., dan global bond ROI Sec 6 (USD),” ucap Dannif.
Untuk lini bisnis investment banking Mandiri Sekuritas hingga kuartal III-2020 sukses melaksanakan 54 mandat yang terdiri dari 37 penerbitan emisi obligasi dan sukuk korporasi, satu pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO), tiga rights issues, empat buyback, satu penerbitan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN), dan delapan jasa penasihat keuangan (advisory).
Di tengah volatilitas pasar, Mandiri Sekuritas mencatatkan total nilai transaksi saham Rp229,5 triliun hingga September 2020. Nilai transaksi tersebut menjadikan Mandiri Sekuritas sebagai perusahaan sekuritas lokal yang menguasai 7,9% pangsa pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dannif menyebut, selain senantiasa fokus kepada inovasi digital untuk layanan para nasabah ritel, pihaknya juga terus memberikan pendampingan dan solusi kepada para klien dalam mendapatkan likuiditas.
"Salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan oleh korporasi adalah melalui akses pendanaan di pasar internasional," tambahnya.
Memasuki kuartal akhir 2020, Dannif optimistis perusahaan akan tetap tumbuh sehat dengan menjalankan empat fokus utama, yaitu, mengoptimalkan portofolio bisnis, memperkuat layanan ritel terutama digital, meningkatkan kapabilitas layanan investment banking, serta mengoptimalkan struktur operasional perusahaan.